Viera Nu’riza Pratiwi, STP, MSc – Dosen S1 Gizi, Fakultas Kesehatan

BERAS merupakan bahan pangan pokok yang banyak dikonsumsi oleh mayoritas penduduk di dunia, khususnya kawasan Asia.

Di Indonesia sendiri beras menempati urutan pertama sebagai makanan pokok dan sumber karbohidrat yang dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk di Indonesia. Di Indonesia, masyarakat cenderung memilih beras putih sebagai sumber karbohidrat utama dengan tingkat konsumsi sangat tinggi.

Keberadaan beras di Indonesia sesungguhnya beragam jenis dan verietas di antaranya adalah beras coklat, beras merah, dan beras hitam, namun masih belum menjadi pilihan utama masyarakat sebagai makanan pokok.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Apa beda antara beras putih dan beras pigmen? Bulir beras putih telah mengalami proses pecah kulit yang menghasilkan sekam dan dilanjutkan dengan proses penyosohan yang berulang dan menghasilkan dedak dan bekatul.

Sementara beras pigmen hanya mengalami proses penelupasan kulit atau pelepasan sekam tanpa penyosohan, sehingga kandungan gizi yang ada pada beras pigmen lebih tinggi jika dibandingkan dengan beras putih.

Bekatul merupakan lapisan di bagian endosperma yang selama ini masih banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Bekatul dari beras memiliki kandungan gizi yang dapat memberikan manfaat baik untuk kesehatan.

Bekatul tinggi akan karbohidrat, serat, lemak, protein, dan beberapa gizi mikro lain seperti vitamin dan mineral. Bekatul inilah yang masih ada pada beras pigmen, sehingga kandungan gizi beras pigmen lebih baik jika dibandingkan dengan beras putih.

 Potensi beras berpigmen sebagai sumber antioksidan sangatlah besar dan belum dimanfaatkan dengan banyak. Beras berpigmen tinggi akan senyawa bioatif seperti tokoferol, tokotrionel, asam ferulat, dan senyawa fenolik.

Hal ini dibuktikan dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan. Senyawa fenolik pada beras pigmen memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dan juga memiliki kemampuan dalam penghambatan radikal bebas sehingga berperan sebagai anti-karsinogenik, anti-mutagenik, pengkelat logam, dan anti-mikrobial.

Kecenderungan yang ada, peminat beras pigmen masih rendah jika dibandingkan dengan beras putih. Hal ini dikarenakan tekstur beras pigmen yang lebih keras dan kurang pulen tidak mudah diterima oleh sebagian besar masyarakat.

Tekstur ini disebabkan karena kandungan serat pada beras pigmen lebih tinggi dan lapisan bekatul yang masih ada menghambat masuknya air pada bulir selama pemasakan sehingga tekstur nasi yang dihasilkan lebih pera atau kurang pulen jika dibandingkan dengan beras putih.

Kedua jenis beras baik beras putih dan beras pigmen dapat menjadi bagian dari diet sehat, karena kedua jenis beras ini memiliki potensi keunggulan yang berbeda. Beras putih lebih unggul di tekstur jika dibandingkan dengan beras pigmen. Beras pigmen memiliki keunggulan di sisi kandungan gizi yang lebih. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry