BERDAYAKAN : Peserta pelatihan otomotif di Rinjani UMM, memberdayakan anak yatim agar mereka sukses berkarier di dunia otomotif. (duta.co/dedik ahmad)

MALANG | duta.co – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kota Malang memiliki amal usaha bengkel mobil yang berdayakan anak yatim. Dengan pelatihan otomotif selama 10 bulan gratis, tak segan mendatangkan instruktur  akademisi maupun praktisi. Layak jika jebolan Diklat ini sudah diantri perusahaan bonafid.

General Manager Rinjani Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Motor, Eka Kadharpa Utama D SE MM, bengkel ini awalnya dari hibah seseorang. Dalam hibah tersebut amanahnya untuk menyejahterahkan anak yatim. Maka dikelolah bengkel ini dengan melatih otomotif sekaligus membekali anak yatim dan dhuafa dengan materi diniyah.

“Mulai pagi jam 8 sampai jam 4 mereka diajari mengenal dan menservice berbagai kerusakan mobil. Setelah itu mereka masuk asrama yang dibekali ilmu-ilmu agama,” ungkap Eka Kadharpa.

Anak-anak yatim dan dhuafa tersebut datang dari berbagai daerah di Indonesia. Biasanya mereka didatangkan bergiliran dari berbagai PDM. Mereka dipilih dengan rentang lulus SMA sampai 21 tahun. Setiap gelombang maksimal berjumlah 35 anak, disesuaikan dengan kapasitas asrama.

“Pendaftarannya bisa melalui PDM di daerah masing-masing, maupun hadir langsung ke bengkel. Sementara ini yang sering kirim peserta Diklat dari PDM Sumatra Utara dan wilayah di sekitar Jawa Timur,” ujar Eka Kadharpa.

Diakui oleh GM Bengkel Rinjani, seleksi dan screening ketat diawal pendaftaran. Hal ini agar sesuai amanah hibah, agar memprioritaskan anak yatim dan dhuafa. Mereka pun tidak harus memiliki basic otomotif. Cukup berminat saja dunia mobil dan motor sudah masuk klasifikasi.

Bengkel ini seluas 2.460 M2. Dengan layanan mulai cuci mobil, dua counter menjual velg dan ban mobil, serta tempat understel, body repair dan overhole yang dapat menampung hingga 50 mobil. Tepat dibelakangnya, terdapat asrama lengkap dengan mushola, beserta 4 ruang kelas.

Peserta Diklat tidak dipungut biaya sama sekali, bahkan ongkos perjalanan dari daerah asal, pulang pergi telah ditanggung UMM. Termasuk biaya hidup selama 10 bulan pelatihan. Di akhir pelatihan pun mereka mendapat sertifikat.

“Semua biaya telah ditanggung UMM, yang terkadang dana itu dari Baitul Mall digabung dengan hasil bengkel,” kata Eka.

Bengkel ini sendiri tak pernah sepi garapan. Dengan dua mekanik handal, dibantu sambil belajar anak-anak yatim yang siap merawat kendaran operasional punya ‘keluarga sendiri’. Unit usaha UMM memang banyak, seperti Rumah Sakit Pendidikan UMM, Taman Rekreasi Sengkaling, termasuk hotel, serta kendaraan pribadi dari para dosen, karyawan dan mahasiswa universitas ini.

Pihak managemen juga cerdas menggaet pasar. Melalui pendekatan ke berbagai komunitas mobil, terutama mobil unik, diyakini segmentasi ini berani keluar duit demi  kendaraan kesayangannya. Hingga pendapatan bengkel ini terus terdongkrak naik.

Diklat ini telah meluluskan 12 angkatan. Artinya sudah dua belas tahun program pemberdayaan anak yatim dhuafa oleh PDM Kota Malang telah berjalan. Lantaran mutu lulusan terjaga, banyak perusahaan yang mengantri hanya untuk merekrut jebolan diklat ini. Tercatat beberapa perusahaan tersebut diantaranya, PT Grup Kalla, Denso AC, dan Dokter Mobil, serta Suzuki dealer Motors.

Selain mutu lulusan yang terus dijaga dan ditingkatkan, pembekalan karakter Islamiah juga turut diperhatikan. Menurut Pembina asrama, Badrus Sholeh, setelah bengkel tutup jam 4, peserta Diklat langaung persiapan sholat Ashar berjamaah. Ba’dha maghrib mereka rutin mengaji. Mereka juga diistiqomahkan mengkaji kitab Riyadhusholin, dan Siroh Nabawi.

“Penekanannya Diklat ini, tidak hanya lulus kurikulum pelatihan. Namun penanaman prilaku akhlaqul karimah dan cepat belajar di lingkungan kerja. Harapannya, mereka dapat meraih sukses berkarir di tempat kerja,” papar Badrus, menutup perbincangan.dah

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry