KEDIRI|duta.co – Suasana Car Free Day (CFD) selalu berlangsung meriah dan dipadati pengunjung di setiap Hari Minggu di Kawasan Simpang Lima Gumul (SLG). Tentunya ini membawa berkah bagi tukang parkir, mengaku bisa meraup pendapatan mencapai Rp. 30 juta untuk setiap titiknya. Setidaknya di terdapat dua titik berada di depan Sub Terminal SLG, kemudian di Taman Hijau terdapat satu titik dan di depan Bank Daerah juga dua titik.
Yang menjadi pertanyaan siapakah yang diuntungkan? Bila parkir sepeda motor kisaran Rp. 3 ribu – 5 ribu kemudian untuk mobil kisaran Rp. 10ribu – 20 ribu, tentunya bila dikelola dengan baik akan mampu menambah pendapatan daerah dari setor jasa parkir. “Pendapatan yang mana? Masuk kantong sendiri pasti,” tegas Sunaryo, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri.
Pengakuan dari sejumlah petugas parkir, bahwa dirinya harus setor 50% kepada petugas Satpol PP. “Ngomongnya setor ke pemilik lahan GPI minta bagian 60%, bila di kawasan ini,” kata Eko, ditemui di lokasi parkir berada di Kawasan Taman Hijau, sambil menyebutkan jika GPI ini milik Yogi Rahmadi, tidak lain menantu Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno.
Eko pun menjelaskan jika di lokasi parkir lainnya, dirinya tidak tahu namun semuanya satu pintu melalui Satpol PP. Lalu apakah pasukan milik Pemerintah Kabupaten Kediri ini menggelola sendiri uang tersebut dan tidak disetorkan ke kas daerah?. “Ini sebenarnya kita pertanyakan, kemana uang hasil penggelolaan parkir dan ini telah berjalan lama. Masak Satpol PP berani menerima pungli uang parkir?,” ucap Sunaryo.
Bila kemudian pengakuan disampaikan sejumlah tukang parkir ini benar, maka tugas penegak hukum untuk melakukan pemeriksaan dengan mengecek juga pemasukan kas daerah dari sektor parkir dari Kawasan SLG. “Gak peduli anak atau menantu bupati, jika salah harus ditindak. Kita hidup di negara hukum, jangan pernah takut untuk melakukan kebenaran,” imbuhnya. (nng)
