KEDIRI|duta.co – Aduan masyarakat pun disampaikan bahwa oknum kepala desa beserta 6 orang yang sebelumnya diamankan di Polres Kediri telah dilepas. Diberitakan sebelumnya, para petugas keamanan di PTPN XII Ngrangkah Sepawon telah mengamankan para pelaku penebangan pohon di kawasan hutan Afdeling Satak beserta barang bukti kayu jenis sono keling. Tujuh orang berhasil diamankan termasuk oknum kepala desa dan 6 orang lainnya bertindak sebagai penebang, tepatnya di lahan milik perkebunan di Desa Satak Kecamatan Puncu.
Selanjutnya sejumlah orang diduga komplotan spesialis pencuri kayu hutan ini diserahkan ke Polsek Puncu bersama barang bukti kayu dan dua unit kendaraan jenis pick up. Kasus ini kemudian ditangani Satreskrim Polres Kediri dan dua orang pelaku masih melarikan diri kini telah dinyatakan Daftar Pencarian Orang (DPO).
“Bahwa kades ini bermaksud membeli kayu, namun sebelum uang diserahkan kemudian diamankan petugas keamanan. Diantara dua orang yang melarikan diri ini, satu orang merupakan otak pencurian ini,” jelas Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Gilang Akbar saat dikonfirmasi Selasa (02/06) malam.
Dijelaskan AKP Gilang bahwa pemberitaan tersebut tidak benar dan berdasarkan hasil penyidikan, mereka hanyalah penebang dan kades tersebut selaku pembeli. “Kades tersebut datang ke lokasi karena ingin melihat kayu hendak dibelinya,” jelasnya. Karena tidak memenuhi unsur, maka 7 orang yang diamankan ini kemudian dilepas dan pihaknya masih memburu dua orang ditetapkan sebagai DPO.
Atas dilepasnya 7 orang yang tertangkap tangan oleh petugas keamanan kebun inilah yang menjadi pertanyaan warga. Apalagi sehari sebelumnya juga terjadi kejadian pencurian. Dimana tiga pohon Sono Keling berukuran cukup besar di lokasi yang sama juga hilang. “Makanya kemudian kami putuskan melakukan penjagaan dengan melibatkan banyak orang,” terang salah satu penjaga kebun saat dikonfirmasi. (nng)
