KEDIRI|duta.co – Polres Kediri Kota mengamankan sebanyak 15 pelajar hendak mengikuti aksi demo menolak UU Cipta Kerja yang berlangsung di depan Gedung DPRD Kota Kediri, Rabu (21/10). Ratusan petugas gabungan dari Polri dan Satpol PP melakukan pemeriksaan mulai dari depan GNI, Jl. Mayjend Sungkono Kota Kediri hingga di depan SPBU Semampir. Saat dilakukan terjaring, di dalam tas para pelajar tersebut terdapat minuman keras dan benda yang mencurigakan.
Sejumlah pelajar terlihat menangis ketakutan saat terjaring pasukan gabungan dinaikkan ke truk Satpol PP Pemerintah Kota Kediri. Mereka pun ikut karena ajakan teman dan informasi dari salah satu akun media sosial. Karena masih dalam wabah pandemi, tidak ada pilihan para pelajar terjaring ini wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Kami minta melakukan jaga jarak, cuci tangan dan selalu memakai masker,” terang Kabid Trantibum Satpol PP, Nur Khamid.
Terkait terjaringnya para pelajar, Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana membenarkan hal ini saat ini masih diamankan di Mapolres Kediri Kota. Dari 15 pelajar, terdapat satu orang perempuan yang duduk di bangku Madrasah Aliyah di Kota Kediri. Setibanya di Aula Mapolres Kediri Kota, kemudian menjalani pemeriksaan berupa Rapid Test.
“Sesuai prosedur ptorokol kesehatan, kami lakukan Rapid Test kepada adik – adik pelajar terjaring hendak ikut aksi penyampaian aksi di gedung DPRD,” terang AKBP Miko Indrayana. Selanjutnya para kepala sekolah dan orang tua akan dihadirkan untuk dilakukan pembinaan. Kemudian, para pelajar ada yang duduk di bangku SMA, SMK dan bahkan SMP Ini, akan dipertemukan dengan kepala sekolah masing-masing serta orang tuanya. Hingga berita ini diturunkan, mereka masih menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Kediri Kota, selain kedapatan membawa minuman keras juga tujuan mengikuti aksi ini. (nng)
