KEDIRI | duta.co – Puluhan anggota Pramuka perwakilan kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 (MTsN) Kediri Kota mendapat motivasi tentang pentingnya menjaga kebhinekaan di Indonesia dan peran penting pelajar dalam pelestarian sejarah dan kebudayaan, digelar Sabtu (23/11) malam.
Sosok motivatornya, tak lain Agus Imam Mubarok, yang juga mantan Ketua OSIS pada sekolah tersebut periode 1989 -1990. Yang kini tercatat sebagai anggota Tim Pokok Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kota Kediri.
“Pelajar masa kini adalah calon pemimpin masa depan, oleh karena itu mereka harus memahami tentang kebhinekaan di Indonesia. Saat ini banyak belajar yang kurang memahami bahkan juga sisi kearifan lokalnya. Sehingga rasa cinta tanah air semakin berkurang. Ini semua karena mereka tak lagi belajar sejarah dan harus ditanamkan secara sungguh-sungguh,” kata Imam Mubarok, yang juga jurnalis di merdeka.com.
Dihadapan anggora gerakan Pramuka MTsN 2 Kediri Kota, menyampaikan ada tiga hal yang bisa melemahkan suatu bangsa. Pertama adalah kaburkan sejarah. Kemudian kedua, menghancurkan bukti-bukti sejarah bangsa dan ketiga memutuskan hubungan mereka dengan para leluhurnya.
“Oleh karena itu dalam kegiatan motivasi ini kami berikan paparan perjalanan bangsa secara umum mulai dari jaman kerajaan hingga penjajahan.Secara khusus kita sampaikan tentang perjalanan Kediri dan sejarahnya. Tidak ketinggalan juga kita berikan pengetahuan tentang keris, sebuah warisan budaya bangsa yang telah diakui oleh Unesco,” terangnya, yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Litbang Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara.
Pada akhir kegiatan lelaki akrab disapa Gus Barok mengajak anggota Pramuka untuk mereview dari apa yang telah disampaikannya dan yang bisa menjawab diberikan hadiah berupa buka Babad Khadiri dan buku Saku Keris. Merupakan buku yang diterbitkan Pemerintah Kota Kediri bekerjasama dengan Senapati Nusantara dan Paguyuban Panji Joyoboyo Kediri, dimana Imam Mubarok adalah salah satu penulisnya. (nng)