SURABAYA | duta.co — Kabar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menimbun masker sejak virus corona merebak pertama kali di Wuhan, China, sudah ramai diberitakan. Apalagi penimbunan masker itu dilakukan 2 bulan lalu.

Risma menjelaskan penimbunan masker itu dilakukan agar Surabaya tidak kekurangan masker begitu corona masuk ke Indonesia. Hal itu dikatakan Risma saat berkunjung di Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

“Sebetulnya ada (masker), saya sudah punya. Jadi nanti kalau harus dikeluarkan, kita keluarkan. Tapi itu kita timbun sejak awal, kita ada kejadian di Wuhan, itu saya stok barang,” kata dia seperti dikutip jatim.suara.com.

Ini berbeda dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Ia justru meminta kuota pembelian khusus ke pabrik untuk memenuhi kebutuhan masker dan baju Alat Perlindungan Diri (APD) selama penanganan corona di wilayahnya.

Dia memastikan pabrik-pabrik tersebut masih mampu memenuhi kebutuhan masker dan baju APD di Jatim dan daerah lainnya di tanah air.

Kuota pembelian masker dan APD secara khusus itu, salah satunya diminta Khofifah dari PT Jayamas Medica Industri di Jalan A Yani, Kecamatan Mojoagung, Jombang. Menurut Khofifah, pabrik ini memproduksi masker, baju APD dan hand sanitizer.

“Karena ada beberapa pabrik di Jatim yang memproduksi masker, maka saya akan minta kuota untuk membeli secara khusus paling tidak untuk 14 hari ke depan, terhitung mulai besok,” kata Khofifah kepada wartawan usai melihat langsung proses produksi masker, baju APD dan hand sanitizer PT Jayamas, Rabu (18/3/2020) sebagaimana dikutip detikcom.

Khofifah menjelaskan PT Jayamas mempunyai kuota produksi yang cukup besar. Menurut dia, pabrik ini mampu menghasilkan 300.000 masker dan 1.000 baju APD per hari.

Masker dan baju APD sangat penting untuk melindungi para dokter dan paramedis dari virus corona saat merawat pasien di Jatim. Masker juga rencananya akan dibagikan ke para driver ojek untuk mencegah penyebaran virus corona. Oleh sebab itu, pihaknya meminta kuota pembelian secara khusus untuk menjamin kebutuhan di Jatim tercukupi.

“Supaya masyarakat Jatim, terutama dokter, paramedis dan yang memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat bisa tercukupi. Jadi, tidak ada kata kurang,” terangnya.

Untuk Semua

Kapasitas produksi pabrik-pabrik masker, APD dan hand sanitizer di Jatim, kata Khofifah, akan dia laporkan ke pemerintah pusat. Dia berharap sejumlah perusahaan itu juga mampu memenuhi kebutuhan daerah lain di tanah air.

“Karena saudara-saudara kita di berbagai daerah juga butuh, kita juga harus berbagi untuk daerah lain. Perusahaan ini juga akan memenuhi kebutuhan daerah-daerah lain di Indonesia,” ujarnya.

Hanya saja, Khofifah belum bisa menyebutkan kuota pembelian masker dan baju APD yang akan dilakukan Pemprov Jatim. “Kuotanya biar dihitung nanti,” tegasnya.

Direktur Operasional PT Jayamas Leonard menuturkan, pabriknya mempunyai kapasitas produksi maksimal 1 juta masker per hari. Karena terbatasnya bahan baku saat ini, pihaknya hanya mampu memproduksi 300.000 masker per hari. “Kami distribusi secara nasional,” tandasnya. (dtc)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry