SATWA LANGKA: Petugas BBKP Surabaya menunjukan sejumlah satwa langka disela gelar perkara ungkap kasus perdagangan satwa langka ilegal di halaman BBKP, Tanjung Perak, Surabaya, Selasa (10/9). DUTA/Ridho

SURABAYA | duta.co – Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP)Surabaya mengamankan 74 ekor burung ilegal. Burung-burung ini diselundupkan dengan menggunakan kapal dari Makassar ke Surabaya.

Kepala BBKP Surabaya, Dr Ir M Musyaffak Fauzi mengatakan, penindakan ini dilakukan Selasa (10/9/2019) sekira pukul 01.00 WIB. Saat itu petugas BBKP bersama dengan Polres Pelabuhan Tanjung Perak melakukan pemeriksaan ke dalam kapal KM Dharma Rucitra VII dari Makassar dan menemukan 74 ekor burung tanpa dokumen.

Total burung yang ditemukan 74 ekor dan lima ekor di antaranya mati, yang terdiri dari Nuri Maluku, Betet Paruh Bengkok, Kakaktua Jambul Jingga, Kakaktua Jambul Kuning, Nuri Bayan, Perling, Bilbong, Tuwo dan Iain-lain,” sebut Musaffak Fauzi.

Pemasukan burung tanpa dokumen tersebut telah melanggar Pasal 6 UU No. 16/1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.Dimana dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa setiap media pembawa/komoditas pertanian yang dilalulintaskan dalam wilayah Indonesia harus dilengkapi sertiflkat kesehatan dari area asal dan melalui tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan, serta  dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina setempat untuk dilakukan tindakan karantina,” ungkap Musyaffak Fauzi.

Penggagalan penyelundupan bermula dari Informasi masyarakat Senin (8/9) bahwa dalam Kapal KM Dharma Rucitra VII diduga akan mengangkut burung tanpa dokumen karantina. Burung-burung tersebut akan ditempatkan pada kabin truk belakang sopir dengan Nopol DD 9997 PA (truk 1) dan DD 8624 KJ (truk 2).

Dan pemeriksaan ternyata truk tersebut memang membawa burung-burung dimaksud, namun untuk truk 2 tidak ditempatkan di belakang sopir tetapi di kolong sasis bawah. Selain itu, petugas karantina juga berhasil menemukan burung di truk lain di dalam kapal yang sama.

“Peran masyarakat sangat penting dalam berpartisipasi mencegah penyebaran hama penyakit hewan dan tumbuhan serta penggagalan pemasukan komoditas pertanian secara illegal. Oleh sebab itu saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan berharap kedepan peran tersebut dapat ditingkatkan untuk bersama-sama melindungi kekayaan hayati kita,” tutup Musyaffak. tom

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry