PENCULIKAN : Musahwi dan Nur Jazilah usai memandikan buah hatinya, Eril Eriansyah menjadi korban percobaan penculikan (Muhamad Mahbub / duta.co)

KEDIRI | duta.co – Sebuah rumah berada agak jauh dari lokasi perkampungan terlihat sepi saat didatangi wartawan duta.co, pada Selasa (31/12) sore, berada di RT. 10 RW. 03 Dusun Cendono Sari Desa Dukuh Kecamatan Ngadiluwih. Diketahui rumah tersebut dikontrak pasangan suami istri, Musahwi dan Nur Jazilah beserta buah hatinya, Eril Eriansyah berusia empat bulan. Keduanya asli kelahiran Bangkalan Madura ini, telah menyewa rumah milik Pujut, warga setempat selama 6 bulan lebih.

Hal ini dibenarkan Yusuf, ketua RT, bahwa sebenarnya rumah tersebut dikontrak hanya untuk memasak saja, karena jarang digunakan untuk tempat istirahat. “Alasannya istrinya takut sendirian, maka memilih tinggal bersama keluarganya di Dusun Dukuh, berdekatan dengan tempat suaminya berjualan sate,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, bayi mungil Eril menjadi korban penculikan pada Senin malam saat berada di gendongan ibunya, berada di Musala Al Huda, Dusun Dukuh Selatan Desa Dukuh. Aksi nekat dilakukan Imam Sopi’i (42) warga Lingkungan Jetis Kelurahan Ngronggo hingga kini juga belum diketahui penyebabnya dan pihak Kepolisian berniat memeriksakan kejiwaannya.

Muncul isu, bahwa pelaku adalah masih memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga korban. Namun hal ini dibantah oleh Musahwi. Dia mengatakan tidak mengenal pelaku dan tidak pernah mempunyai masalah dengan siapapun. Hal itu disampaikan saat berhasil ditemui di rumah mertuanya berada di RT. 16 RW. 05 Desa Dukuh Kecamatan Ngadiluwih.

Musahwi : Saya Tidak Kenal Pelaku

PENCULIKAN : Tempat tinggal pasangan suami istri Musahwi dan Nur Jazilah (Muhamad Mahbub / duta.co)

“Saya tidak kenal dengan pelaku, tidak pernah lihat orang tersebut beli sate saya,” ungkapnya. Dia pun hanya menduga kejadian ini ada sangkut pautnya dengan kejadian sebelumnya, tepatnya satu bulan yang lalu saat Eril masih berusia tiga bulan. “Dulu pernah juga ada perempuan yang mau ambil Eril, saya menduga pelaku saat ini bersekongkol dengan pelaku sebelumnya,” ujarnya.

Musahwi menegaskan saat dirinya mendapat keterangan jika pelaku adalah orang gila, tidak sepenuhnya percaya. “Saya satu tahun jualan sate dan pelaku bukan langganan saya, kata polisi orang gila. Tapi saya tidak yakin karena pelaku menggunakan jas hujan dan helm, motornya jelek saya tidak tahu motor apa itu. Saya menduga dia bersekongkol dengan perempuan yang pernah mencoba aksi sebelumnya,” jelasnya.

Bila kemudian pelaku tidak mengalami gangguan jiwa dan ternyata ada persengkolan dengan kejadian sebelumnya, dimana pelakunya perempuan pada sebulan lalu. Tentunya ini menjadi PR bagi jajaran Polri untuk mengungkap kasus ini. (bub/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry