SELEKTIF : Sekolah SMA sederajad sudah mulai melakukan pengisian pangkalan data siswa untuk masuk SNMPTN 2017. (duta.co/ist)
SELEKTIF : Sekolah SMA sederajad sudah mulai melakukan pengisian pangkalan data siswa untuk masuk SNMPTN 2017. (duta.co/ist)

SURABAYA | duta.co – Menjelang seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), Universitas Airlangga (Unair) mengubah mekanisme prosedur pembayaran uang kuliah tunggal (UKT).

Rektor Unair Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA mengatakan, secara nominal, tidak ada perubahan. “Hanya mekanismenya yang sedang kita pelajari,” ujarnya.

Itu dilakukan karena banyaknya mahasiswa yang meminta keringanan UKT. Prof. Nasih mengungkapkan Unair memang akan melakukan sedikit perubahan. “Kasus kita, ada mahasiswa yang dapat UKT 5. Namun di semester berikutnya minta keringanan, itu yang sedang kami pelajari. Nah, kita sedang merancang prosedur untuk pembayaran di awal, jadi dalam bentuk sumbangan universitas. Tapi nanti UKT-nya jadi lebih ringan,” jelasnya.

Pertimbangan tersebut tercetus karena adanya perubahan kondisi ekonomi mahasiswa yang tak menentu. Kendati secara perhitungan menurun, namun menurut Prof. Nasih manfaatnya akan terasa secara sosial.

“Ya kan banyak mahasiswa yang ditengah jalan ditinggal orang tuanya, atau di PHK (Putus Hubungan Kerja,red). Unair tetap menjamin, bagi mereka yang tidak mampu juga akan kami pikirkan,” ujarnya. “Kita ingin teman-teman kita yang tidak mampu juga bisa bersaing,” tambahnya.

Namun prosedur tersebut masih mengikuti respons dari masyarakat. Apabila masyarakat menanggapi dengan positif, bukan tidak mungkin hal tersebut akan terealisasi. Namun, apabila respons masyarakat negatif, maka Unair akan tetap mengacu pada prosedur pembayaran UKT sebelumnya.

Selain itu, terkait beasiswa bidik misi, Prof. Nasih menyerukan seluruh calon mahasiswa kurang mampu agar mendaftarkan diri pada program Bidikmisi. Kendati selama ini ada anggapan bahwa mahasiswa pelamar Bidikmisi yang tidak diterima di SNMPTN dan SBMPTN akan gagal. Namun, di Unair , mahasiswa Didikmisi lewat jalur mandiri pun akan dipertimbangkan.

“Jadi jangan khawatir tidak diterima di jalur SBMPTN atau SNMPTN, karena Unair juga mempertimbangkan Bidikmisi lewat jalur mandiri,” jelasnya. “Mereka yang kaya kan bisa les privat, manggil guru ke rumah untuk ngajari juga bisa jadi lolos SNMPTN itu sudah lumrah. Nah, yang tidak mampu ini harus kita pikirkan,” imbuhnya.

Terkait jumlah kuota penerimaan SNMPTN dan SBMPTN yang menurun, Prof. Nasih mengungkapkan bahwa pihaknya ingin lebih selektif dalam penerimaan calon mahasiswa baru. Menurutnya, hanya siswa yang punya potensi untuk masuk PT saja yang diterima.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Nasih juga sempat memberikan komentar terkait penggunaan tes masuk PT menggunakan sistem CBT (Computer Based Test). Untuk tahun ini, kuota tes melalui CBT secara nasional berjumlah 30.000 peserta. Sedangkan, UNAIR akan menyediakan kuota tes CBT sekitar seribu peserta.

“Ke depan, CBT akan terus didorong. 30.000 itu masih gak sampai 5 persen dari total, itu kecil sekali. Oleh karena itu kita akan mendorong, kita mensupport penuh kebijakan itu,” pungkasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry