Gus Yasin kirim tembusan ke Presiden Jokowi.

SURABAYA | duta.co – Tahun 2021 diprediksi banyak bencana, bahkan ‘bencana’ politik. Tjetjep Muhammad Yasin, Wakil Ketua Umum PPKN (Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah), minta pejabat ekstra hati-hati, jangan sibuk pencitraan, apalagi membohongi publik.

“Hari ini saya laporkan (surat tembusan) blusukan Mensos Risma ke Presiden Jokowi. Ini sekaligus warning bagi pejabat agar tidak bermain-main dengan amanah rakyat. Tahun 2021 ini diprediksi banyak bencana, kasihan rakyat kalau terus menerus jadi obyek penderita,” demikian Gus Yasin, panggilan akrabnya kepada duta.co, Selasa (12/1/2021).

‘Drakor’ (Drama Korea), demikian istilah warganet menyebut blusukan dan dialog Risma bersama gelandangan beberapa waktu lalu. Gus Yasin sendiri sudah melapor ke Polda Metro Jaya dan mendesak polisi membuktikan dugaan tipu-tipu Mensos Risma. “Ini sekaligus mengingatkan, bahwa, masih banyak pekerjaan lebih penting dari drama itu,” tegasnya.

Lelaki asal Surabaya ini, kemudian merujuk longsor di Desa Cihanjuang, Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Dalam musibah ini, diperkirakan ada 24 orang yang diduga masih tertimbun longsor yang terjadi Sabtu (9/1) itu.

“Di mana suara Mensos Risma? Saya belum dengar suaranya, selain janji bantu keluarga korban Sriwijaya Air. Musibah Cimanggung ini jangan dianggap remeh. Pemerintah pusat harus ikut turun tangan. Kalau musibah pesawat sudah ada yang wajib mengurusnya,” jelasnya.

Tim SAR Gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (11/1/2021). (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

Seperti diberitakan, bahwa, pencarian korban pada hari ini, Selasa (12/1) dibagi menjadi tiga sektor. Ini lantaran korban terletak di berbagai tempat. Sektor pertama rumah hajatan, sektor kedua Masjid An-Nur, dan Sektor ketiga lapangan voli.

Sebelumnya pada Senin (11/1) pukul 21.05 WIB, tim SAR gabungan menemukan 1 korban perempuan dalam keadaan meninggal, kemudian ditemukan lagi korban laki-laki, juga meninggal. Jumlah total korban hingga saat ini yaitu 64 orang terdiri dari 25 orang selamat, 15 orang meninggal dunia dan 24 orang dalam pencarian.

Terkait dengan pencarian, tim menurunkan 2 unit alat berat, 2 unit alkon, peralatan ekstrikasi, peralatan komunikasi, peralatan medis dan APD Personal. Adapun unsur SAR yang terlibat yaitu Basarnas Bandung, BPBD, PUPR, TNI/Polri, PMI Sumedang, Dinkes Sumedang, Potensi SAR dan Potensi SAR Jateng. Total kekuatan personel unsur SAR yang terdaftar di posko berjumlah 1.108.

Masih menurut Gus Yasin, munculnya prediksi ‘banyak bencana’ di tahun 2021, jangan dianggap enteng. Belum lagi soal sebaran Covid-19 yang sulit terdeteksi. “Kalau dalam kondisi demikian masih ada pejabat sibuk pencitraan, itu namanya kebacut! Saya berharap Presiden Jokowi merespon surat saya,” pungkasnya. (mky, cnnindonesia.com)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry