JEPARA| duta.co – Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Jepara, Masykuri mengatakan, pihaknya menerima aduan dari masyarakat Kabupaten Semarang yang menjadi korban kecelakaan bus saat evakuasi di Sudan.

“Memang benar, warga kami yang menjadi WNI di Sudan mengalami kecelakaan saat evakuasi kepulangan,” ungkapnya kepada Duta Masyarakat, Kamis (31/5).

Masykuri menyampaikan, ia menerima aduan terkait bantuan yang dijanjikan oleh pemerintah kepada korban peristiwa kecelakaan di Sudan.

“Kami sudah tindak lanjuti ke kecamatan dan langsung ke dinas-dinas terkait, seperti DKK, Dinsos, Baznas, PMI, dan juga kami juga konfirmasi ke Pj Bupati,” bebernya.

Menurut Masykuri, pihaknya sudah melakukan konfirmasi kepada pihak terkait, dan sudah menyatakan sanggup untuk membantu.

“Pihak korban sudah berada di Indonesia selama sebulan, tetapi pihak korban tidak sanggup untuk melalukan pengobatan, sehingga kami selaku dewan (DPRD), korban menyampaikan aduan tersebut,” ujarnya.

Salah satu anggota keluarga korban mengungkapkan, jika duta besar telah berjanji akan memberikan bantuan kepada korban.

“Duta besar telah menjanjikan, jika kalo sudah sampai Indonesia, akan ada bantuan untuk berobat, menjanjikan dengan lisan bukan tulisan, waktu menengok ke Rs,” katanya.

Karena adanya janji itu, dirinya pun menunggu intruksi selanjutnya, tetapi selang beberapa bulan bantuan tersebut tidak kunjung ada, sehingga pihaknya melakukan pengaduan ke DPRD.

“Setelah saya menunggu kenapa tidak ada penindakan, karena ini yang ngomong langsung dari kedutaan, sehingga kami sebagai masyarakat mengadu ke dewan,” terangnya.

Sebagai informasi, salah satu bus yang dipakai untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Sudan mengalami kecelakaan.

Akibat kecelakaan itu, tiga WNI terluka. Kecelakaan ini terjadi ketika proses evakuasi tahap kedua di Sudan sedang berlangsung.

Saat itu, para WNI sedang mengikuti proses evakuasi dari Khartoum ke Kota Port Sudan, sebelum melanjutkan perjalanan ke Jeddah, Arab Saudi.

Secara keseluruhan, Kemlu mencatat 328 WNI mengikuti evakuasi tahap kedua ini. Sebelumnya, sebanyak 577 WNI sudah mengikuti evakuasi tahap pertama.

Sebagaimana diketahui, Sudan tengah bergejolak setelah pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RFS) dan pasukan keamanan bertempur memperebutkan kekuasaan sejak 15 April.

Pertempuran bahkan pecah di Ibu Kota Sudan, Khartoum. Warga sekitar mendengar ledakan hingga tiga kali dalam sehari.

Selain itu, beberapa wilayah di Khartoum juga mengalami krisis air, listrik, sampai logistik akibat perang ini. (rif)

Foto: Ketua DPC PPP Jepara, Masykuri saat menemui korban kecelakaan bus evakuasi Sudan. (ist)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry