Founder dari brand àMYRA, Imel Vilentcia (kiri) dan AVP of Merchant Acquisition SME DOKU, Herunata Joseph (dua dari kiri)  berbincang di booth àMYRA di ajang Project X Market, kemarin. DUTA/wiwiek

DOKU Siap Membantu Membuat Toko Online

SURABAYA | duta.co – Pandemi Covid-19 membawa berkah bagi Imel Vilentcia. Perempuan 30 tahun itu sukses berbisnis tas wanita yang diberinama àMYRA di saat bisnis berjatuhan gara-gara pandemi itu.

Bermula saat semua pekerjaannya sebagai makeup artist (MUA) terhenti karena pembatasan kegiatan (PPKM). Imel merasa kasihan jika harus memecat pegawainya karena tidak adanya pekerjaannya. “Akhirnya saya harus berpikir untuk banting setir,” ujarnya saat ditemui di ajang Project X Market, Minggu (13/11/2022).

Kesukaannya pada tas wanita, menjadikan ide instan untuk berbisnis salah satu perlengkapan para perempuan itu.

Imel mengaku harus berdiskusi dengan karyawannya untuk bisa menghasilkan tas-tas yang eksklusif, elegan dan berharga terjangkau.

Saat itu Imel mengaku ingin memiliki produk tas yang terbuat dari kulit asli, bukan sintetis. “Saya gambar sendiri dibantu tim, inginnya seperti apa. Lalu kita kirim ke pabrik untuk dibuatkan. Jadi benar-benar custom,” jelasnya.

Diakui Imel, hingga kini pabrik pembuatan tasnya masih di China. Beberapa juga di Indonesia. “Tapi kualitas tidak perlu diragukan,” tukasnya.

Setiap bulan, Imel mengaku bisa menjual antara 200 hingga 300 item tas dengan kisaran harga Rp 700 ribuan hingga di atas Rp 1 juta itu.

Dan hingga kini penjualan masih memanfaatkan e-commerse, masih belum memiliki toko offline sendiri. Imel mengaku juga memanfaatkan ajang pameran atau bazar untuk bisa memperkenalkan diri.

Seperti halnya di ajang Project X Market, koleksi àMYRA juga menjadi ajang perkenalan produk. Bahkan di ajang yang digelar selama tiga hari itu, Imel mengaku banyak konsumen yang memesan jenis tas tertentu.

Yang pasti di ajang ini, Imel mengaku memiliki banyak kesempatan untuk berkolaborasi. Salah satunya dengan DOKU, sebuah platform pembayaran.

DOKU sendiri memang memiliki program untuk mendorong melaku usaha menengah (UMKM) lokal agar bisa go digital.

Di mana nantinya tidak hanya menjual produknya di e-commerse tapi mendorong untuk memiliki toko online sendiri.

“Kita akan bantu pelaku UMKM seperti àMYRA untuk bisa punya toko online dan offline sendiri. Karena toko online dan offline sama pentingnya untuk memajukan sebuah usaha,” kata AVP of Merchant Acquisition SME DOKU, Herunata Joseph. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry