Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, saat hadiri apel kebangsaan dan pembukaan Susbanpim Angkatan V, di Taman Chandra Wilwatika, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Senin (24/2/2020) sore. (DUTA.CO/Raffael)

PASURUAN | duta.co – Apel kebangsaan dan pembukaan Susbanpim (Kursus Banser Pimpinan Angkatan V) dihadiri Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menjadi tamu kehormatan di Taman Candra Wilwatikta, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Senin (24/2/2020) sore.

Di hadapan ribuan peserta apel, Moeldoko akan merekomendasikan Banser dan jajarannya jika negara ini sedang memprogramkan untuk komponen cadangan. Ia mengatakan, baru-baru ini dirinya mendengar kabar di media bahwa negara akan membuat sebuah komponen cadangan untuk ikut menjaga NKRI.

“Memang saya baru saja mendengar hal itu, tapi saya kurang tahu kapan akan diprogramkannya. Tapi, mungkin memang itu akan diprogramkan, saya merekomendasikan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), karena mereka memiliki potensi yang sangat mudah ditingkatkan menjadi kekuatan,” papa Moeldoko.

Dijelaskannya, komponen cadangan ini bisa berjalan dan dijalankan. Disebut, anggota Banser akan mendapatkan prioritas untuk menjadi komponen cadangan ataupun komponen penggada untuk Indonesia. “Saya kira kalau melihat potensi Banser sekarang, bukan hal yang sulit untuk menjadikan Banser sebagai komponen cadangan,” terangnya.

Bahkan, kata Moeldoko, Banser sudah memiliki struktur yang sudah terbangun, integritas terhadap NKRI tinggi, dan loyalitas untuk Indonesia sudah diakui. “Kalau nantinya Banser jadi komponen cadangan, negara akan lebih membangun jiwa para banser sebagai pejuang dan disiapkan untuk bangun keterampilan dan keahlian,” ucap dia.

Kalau diprogramkan, maka pihaknya akan ajarkan menggunakan senjata, disiplin, membangun jiwa dan badannya, dan lainnya. “Komponen utama untuk menjaga kedaulatan NKRI adalah NKRI. Dan sisanya adalah seluruh SDM yang ada di wilayah NKRI ini. Banser memiliki peluang besar berpotensi untuk menjadi komponen cadangan,” tambah dia.

Dia meminta, Banser harus siap jika diperlukan sewaktu-waktu. Dirinya sangat mengapresiasi program Susbanpim tersebut, menurutnnya ini setara dengan program untuk menyiapkan calon pimpinan di masa depan. Disampaikan dia, tidak ada pimpinan yang lahir tiba-tiba.

Dikatakannya, pemimpin harus memiliki jiwa seni untuk mempengaruhi orang lain agar mengikuti apa yang diomongkan dan disampaikan. Kesimpulannya, tidak mudah untuk menjadi pemimpin. Karenanya jadi pemimpin tentunya harus tahu akan kebutuhan rakyatnya.

“Pesan saya, manfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin. Agar kelak menjadi pemimpin yang baik di masa depan. Gaya kepemimpinan yang efektif adalah pemimpin yang memperhatikan kebutuhan lingkungan, dan melihatnya secara relatif,” imbuh dia.

Sekadar diketahui, ribuan Banser dari seluruh Indonesia hadir dan mengikuti kegiatan ini. Tak hanya apel saja, ada beberapa kegiatan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas para Banser ini. Di sela-sela kegiatan, ada penampilan atau pertunjukkan keterampilan yang dimiliki masing-masing anggota Banser.

Keterampilan yang ditampilkan seperti memecah balok es, potongan gorong-gorong, besi dan sebagainya. Tak hanya itu, Kasatkorwil Banser Jawa Timur, Irsyad Yusuf yang juga menjabat sebagai Bupati Pasuruan ini, ikut ambil bagian unjuk kebolehan dengan memecahkan besi dan beton. (raf)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry