East Ventures, lambang kemajuan ekonomi kreatif. (duta.co/technasia.com)

MALANG  | duta.co – Wali kota Malang Drs H Sutiaji akan membangun Malang Creative Center (MCC). Gedung MCC nantinya akan berkonsentrasi pada 16 subsektor Industri kreatif. Malang memang ingin menjadi Kota produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi kreatif. Apalagi dalam East Ventures Digital Competitivenss Index, merilis kota ini peringkat kesembilan, sebagai daerah berdaya saing digital terbaik.

Rencana pembangunan gedung MCC di Kota Malang memang telah dihembuskan oleh Walikota Malang medio Oktober tahun lalu. Bahkan Pemkot Malang telah menganggarkan Rp 125 miliar untuk membangun megaproyek ini. Apalagi sudah ada desakan juga dari komunitas, untuk mendukung sepenuhnya terbangunnya infrastruktur industri kreatif ini.

“Pembangunan MCC untuk menjawab tantangan industri 4.0, dengan menyiapkan wadah khusus untuk mendukung industri kreatif di Kota Malang,” kata Sutiaji.

Wali kota Sutiaji sangat serius menggodok Gedung Creative Centre. Pasalnya, pembangunan gedung ini termasuk dalam visi misinya yang akan menjadikan Kota Malang sebagai Kota produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi kreatif, keberlanjutan dan keterpaduan.

Gayung bersambut, Managing Partner of East Ventures, Willson Cuaca saat menggelar ‘Open Book’ Oktober lalu menyampaikan kesiapannya dalam mewujudkan mimpi Kota Malang tersebut.

East Ventures yang merupakan perusahaan modal ventura atau venture capita yang mengemban misi menjadi platform wirausaha teknologi (technology startup) Indonesia. Perusahaan ini kemungkinan akan berinvestasi untuk mengembangkan start up di Kota Malang.

“Kalau ada, hajar aja. Kita tidak batasi, semua bidang masuk. Namun start up yang berminat untuk diberi pendanaan, harus bisa menunjukkan Product Knowledge. Prinsip kita hanya dua, People and Potential Market. Kalau memang memenuhi, ya invest,” jelas Willson Cuaca.

East Ventures sendiri kini telah berinvestasi di lebih dari 170 perusahaan startup termasuk sebagai investor pertama Tokopedia dan Traveloka, Kudo, Warung Pintar, lDN Media, Sociolla, Waresix, dan Ruangguru. Hampir semua dari 170 startup tersebut memiliki founder lokal yang belum pernah mengelola perusahaan. Investasi East Ventures adalah Leap of Faith atas potensi pemuda-pemudi Indonesia karena di dunia baru industri digital, pengalaman tidak selalu relevan.

Ditambahkan oleh Partner East Ventures, Melisa Irene, Kota Malang mendapatkan skor 47,2 pada  indeks tingkat kota di Indonesia. Kota Pendidikan ini juga mendapatkan nilai tertinggi pada pilar infrastruktur sebesar 79,6 dan penggunaan ICT sebesar 75,6.

East Ventures Digital Competitivenss Index 2020 merilis Kota pendidikan ini berada di peringkat kesembilan dari 24 kota dan kabupaten se Indonesia sebagai daerah yang memiliki daya saing digital terbaik. Selain kota dan kabupaten, bersamaan juga meneliti daya saing pada 34 provinsi di Indonesia.

“EV-DCI adalah upaya untuk memetakan perkembangan dan potensi ekonomi digital di penjuru Nusantara yang mencakup data dari 34 provinsi dan 24 kota terbesar,” ungkap Melisa Irene.

Melisa Irene berharap dampak positif dari perkembangan ekonomi digital berkembang di kota-kota seluruh Indonesia. Jadi bukan hanya terlihat dari peningkatan pertumbuhan berbagai jenis transaksi keuangan dan menjamurnya startup financial technology, melainkan juga dari sisi perluasan layanan transaksi digital. dah

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry