Sejumlah anak muda tengah menikmati kiendahan Taman Green Garden di Kelurahan Banjarejo Kecamatan Bojonegoro.

BOJONEGORO | duta.co – Suasana sejuk seketika menyergap saat memasuki kawasan yang disebut dengan nama Taman Green Garden seluas 1500 meter persegi, di RT 22 RW 03 Kelurahan Banjarejo Kecamatan Bojonegoro.

Pohon rumpun bambu dengan batangnya yang menjulur, jelas menunjukkan betapa tuanya usia kawasan tersebut. Sementara itu di pinggirnya mengalir air Sungai Bengawan Solo.

Warga setempat mempercayai kawasan di sana mempunyai tuah yang berhubungan dengan asal-usul desanya di masa lampau, yakni pernah sebagai bandar pelabuhan dari mulai masa kerajaan hingga penjajahan kolonial belanda.

”Makanya desa ini namanya Banjarejo atau gampangnya disebut bandar,” kata Hartono (56) pengelola taman di sana, Minggu, (24/11/2019).

Dia menyebutkan usahanya tersebut cocok untuk tempat nongkrong. Usaha yang dirintisnya, baru dibuka untuk umum di September 2019 lalu. Fasilitasnya, pengunjungnya dapat berselfi dengan background Sungai Bengawan Solo.

Selain itu di sekitar lokasi ditanam bunga bunga dari Jepang, termasuk bangunan gazebo, pendopo, sejumlah relief patung dan lukisan tentang Bojonegoro dan tulisan cinta berukuarn besar. Serta permainan anak anak dibawah lima tahun. Termasuk ada kuliner dari berbagai menu masakan dari ikan Sungai Bengawan Solo.

Selain itu, lokasinya jauh dari polusi udara. Dikarenakan terletak di pinggiran pemukiman warga yang jalannya tidak rusak bergelombang dan tidak ada kendaraan bermotor berlalu lalang.

Menurut Hartono, di Desember mendatang disiapkan flyng fox yang melintasi Sungai Bengawan Solo. Fling fox panjangnya 120 meter, pemakainya tidak perlu naik perahu, dikarenakan operator fling fox menfasilitasi pesertanya dengan meluncur dua kali bolak balik menyeberang, yakni dari lokasi taman ke seberang sungai di Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk.

Pihaknya juga menyiapkan mini outbond dari tim profesional.”Ya tempat nongkrong sambil melihat panorama Sungai Bengawan Solo yang sangat bersejarah di Bojonegoro ini, kedepan taman ini akan diperluas hingga mendekati Jembatan Kaliketek. Untuk masuk ke taman ini tidak ditarik tiket alias tak berbayar,” jelas Hartono.

Salah satu pengunjung mantan Sekertaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Bojonegoro M Ridwan Sayyadi mengatakan pengelola ingin newujudkan tempat pariwisata khususnya di Kelurahan Banjarejo Kecamatan Bojonegoro. Lokasinya nyaman, karena warganya hidup bersih dan sehat.

”Memang tempat ini belum sempurna, untuk menyempurnakanya bisa sambil berjalan pelan pelan sambil pengelola mendengarkan masukan-masukan dari pengunjung,” katanya.

Dia juga mengharapkan kepada warga sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo untuk mendukung dan ikut serta membantu program pembuatan tempat pariwisata.”Saya yakin ini semua akan menjadi salah satu penyemangat untuk Bojonegoro menjadi kota pariwisata dan bisa lebih mengenalkan Bojonegoro. Semakin banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi akan lebih baik,” katanya memberi semangat pengelola. rno

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry