SURABAYA | duta.co – Malang Raya ternyata menjadi atensi khusus bagi aparat TNI dalam upaya pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid-19. Bahkan, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, bersama Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto, beserta Forkopimda Jatim dan pejabat TNI-Polri lainnya turun gunung meninjau pelaksanaan penanggulangan dan pencegahan pandemi di Bhumi Arema, Sabtu, (31/7/21).

Bahkan, ada yang berbeda pada peninjauan Panglima TNI di salah satu Puskesmas yang berada di Polowijen, Kota Malang.

Pasalnya, Pelda Nugroho, Babinsa Polowijen, diminta untuk menjelaskan secara langsung sistem kerja aplikasi Silacak dan Inaris. Dua aplikasi itu, merupakan gagasan atau ide yang diluncurkan oleh piihak Mabes TNI.

“Dengan aplikasi ini, kita bisa mengetahui jumlah warga yang terpapar atau positif Covid, hingga apa yang nantinya harus dilakukan oleh petugas tracer,” kata Pelda Nugroho.

Bukan hanya itu saja, ternyata, aplikasi tersebut juga mampu melakukan komunikasi melalui via WhatsApp, bahkan sambungan telfon seluler. “Bila terjadi kendala, maka petugas tracer lapangan akan menuju lokasi terkonfirmasinya kontak erat yang dihasilkan dari tracing,” jelasnya.

“Tahap berikutnya, petugas tracer atau Babinsa akan berkoordinasi langsung dengan pihak Puskesmas untuk melakukan penanganan,” imbuhnya.

Untuk diketahui, dalam upaya penanggulangan pandemi, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto telah menerjunkan 63 ribu pasukan, khususnya para Babinsa yang sudah ditunjuk menjadi petugas tracer.

Bahkan, ia telah menegaskan para petugas tracer tersebut untuk lihai menggunakan aplikasi yang telah disediakan oleh Mabes TNI dalam melakukan pelacakan kontak erat. (nzm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry