AXA Mandiri menggelar talkshow di Surabaya bertajuk Pencegahan Awalmu, Sehatkan Masa Depanmu. (dok/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Banyak masyarakat yang abai dengan kesehatanya. Padahal mengetahui sekaligus pencegahan sejak dini kesehatan sangat penting bagi keuangan keluarga. Dimana saat ini biaya pengobatan sangat tinggi dan bisa menguras tabungan keluarga kalau tidak dipersiapkan dengan instrument pendukung untuk proteksi, salah satunya asuransi.

Untuk itu perlunya ada literasi kepada masyarakat. Dan PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) mengokohkan komitmennya sebagai mitra perlindungan kesehatan dan keuangan masyarakat dengan menggelar talkshow di Surabaya bertajuk Pencegahan Awalmu, Sehatkan Masa Depanmu.

Talkshow yang dihadiri oleh Direktur AXA Mandiri Rudi Nugraha, Savira Gabriel Evani dari Schroders Indonesia, dr. Roethmia Yaniari, SpPD FINASIMdari RS Husada Utama dan penyintas kanker Bambang Reguna Bukit (Bams Eks Samsons) membahas tentang pencegahan penyakit kritis, perkembangan makro ekonomi Indonesia serta perlindungan kesehatan dan keuangan.

Dalam kesempatan tersebut AXA Mandiri memperkenalkan tes kalkulator kesehatan jantung (Know Your Heart Age) yang disediakan oleh British Heart Foundation sebagai salah satu upaya pencegahan dini penyakit kritis.

“Dalam acara ini kami mengajak nasabah dan masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat sekaligus memiliki kesadaran akan risiko penyakit kritis. Salah satunya dengan menggunakan fitur kesehatan terbaru kami yaitu tes kalkulator kesehatan jantung untuk mengetahui perkiraan usia jantung. Dengan mengetahui usia jantung ini maka diharapkan masyarakat dapat melakukan deteksi dini sehingga pencegahan penyakit jantung dapat dilakukan sejak awal,“ tutur Direktur AXA Mandiri Rudi Nugraha dalam talkshow di Surabaya bertajuk Pencegahan Awalmu, Sehatkan Masa Depanmu, Jumat (17/3/2023).

Fitur baru tersebut dapat diakses secara gratis melalui website AXA Mandiri www.axa-mandiri.co.id/know-your-heart dengan cara memasukkan data-data umum mengenai kondisi tubuh dan tingkat kesehatan pengguna dan kemudian dalam hitungan detik, akan keluar asumsi usia jantung pengguna. Hasil tersebut juga dapat dibagikan kepada keluarga atau teman agar dapat bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko penyakit jantung dengan cara yang fun dan engaging bagi nasabah maupun bukan nasabah AXA Mandiri.

“Menyadari fakta tersebut maka AXA Mandiri hadir dengan perlindungan asuransi bernama Asuransi Mandiri Secure CritiCare guna menghadapi potensi penyakit kritis tersebut. Asuransi Mandiri Secure CritiCare merupakan solusi perlindungan dwiguna dengan berlimpah manfaat,” sambung Rudi.

Tidak hanya melindungi dari penyakit jantung, Asuransi Mandiri Secure CritiCare memberikan manfaat perlindungan kepada nasabahnya dari penyakit kanker, stroke, dan gagal ginjal dari stadium awal hingga akhir. Selain itu, Asuransi Mandiri Secure CritiCare juga berlimpah manfaat seperti, manfaat penyakit terminal, manfaat meninggal dunia hingga 250% uang pertanggungan (UP), manfaat tunai dijamin hingga 38% dari premi tahunan, manfaat akhir masa asuransi hingga 106% total premi yang dibayarkan dan kenaikan UP meninggal dunia sebesar 3% setiap tahun tanpa penambahan premi sesuai dengan ketentuan polis.

“Tidak ada salahnya dan jauh lebih baik mempersiapkan sebelum sakit. Asuransi Mandiri Secure CritiCare guna menghadapi potensi penyakit kritis tersebut. Kebutuhannya bisa disesuaikan dengan kemampuan,” tegas Rudi.

Dalam kesempatan yang sama dr. Roethmia Yaniari, SpPD FINASImengatakan bahwa  pencegahan penyakit jantung bisa dengan deteksi dini. Pemeriksaan rekam jantung dan ekokardiografi (USG Jantung) dibutuhkan untuk mendeteksi dan identifikasi kelainan jantung.

“Selain itu masyarakat juga harus melengkapi diri dengan perlindungan asuransi dan BPJS kesehatan sebagai antisipasi bila risiko yang tidak diinginkan terjadi.”

Hal ini sejalan dengan catatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan BPJS Kesehatan yang menunjukkan jantung adalah penyakit yang memiliki klaim paling besar. Sepanjang 2019-2021, BPJS Kesehatan telah membiayai pengobatan penyakit jantung hingga Rp30,32 triliun diikuti dengan kanker sebesar Rp11,21 trilun, stroke Rp7,75 triliun dan gagal ginjal Rp6,72 triliun. Imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry