Ketua KPK Firli Bahuri (kanan) bersama Gubernur Jatim Khofifah indar Parawansa usai pembukaan Acara Rapat Koordinasi dan Sinergi Penyelenggaraan Pemerintahan Prov Jatim Di Grand City, Surabaya

SURABAYA | duta.co  – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan fokus mengawasi 19 daerah di Jawa Timur yang melaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak. Bahkan ketua KPK Firli Bahuri berjanji segera menyelesaikan semua kasus yang mengarah kepada tindak pidana korupsi sebelum Pilkada serentak 2020.

Firli tak ingin nantinya jeratan kasus krupsi yang menimpa salah satu bakal calon, justru dimanfatkan sebagai muatan politis.

“Saya tidak ingin ada yang bermain saat Pilkada. Titip juga pak kapolda sama pak kajati, kalau ada kasus korupsi atau kasus apapun yang sekarang ada di 19 kabupaten itu segera diselesaikan,” ujar Firli di Surabaya, Kamis (9/1/2020).

Firli yang juga perwira polisi berpangkat komisaris jenderal itu mengaku segera memetakan semua bakal calon kepala daerah yang akan maju di Pilkada. Mana yang ada indikasi mengarah ke kasus korupsi, secepatnya bisa diselesaikan.

“Sehingga saat pemilihan kepala daerah tidak ada lagi yang dipanggil sehingga kita tetap dianggap netral,” ungkapnya.

Firli juga berencana akan mengumpulkan seluruh bakal calon yang maju di Pilkada. Tujuannya untuk memberikan arahan terhadap langkah pencegahan kasus korupsi.

Tertangkap tangannya Bupati Sidoarjo Saiful Ilah di awal 2020, membuktikan bahwa masih ada kepala daerah yang memainkan korupsi. Firli berharap tidak ada lagi kasus korupsi yang menjerat kepala daerah

“Hari ini kami ditanya kok ada dua (Bupati Saiful Ilah dan Komisoner KPU Wahyu Setiawan) yang ditangkap tangan. Itu adalah gambaran kita yang harus kita benahi. Ternyata masih ada kepala daerah yang bermain-main di pengadaan barang dan jasa, di administrasi,” tandasnya.

KPK menegaskan kenetralannya di Pilkada 2020. Karenanya Firli mewaspadai adanya pihak yang dapat menggunakan kasus korupsi sebagai celah menjatuhkan lawan politiknya.

“Begitu masuk daftar pencalonan apalagi sudah masuk daftar pasangan tetap, itu pasti ada laporan yang aneh-aneh. Lalu kami tangani, pasti kami disebut tidak netral,” tegasnya.

Sementara itu, tahun 2020 terdapat 19 daerah di Jatim yang akan melaksanakan pilkada serentak. Yakni Kabupaten Sumenep, Trenggalek, Surabaya, Banyuwangi,  Blitar.

Kemudian Lamongan, Ponorogo, Pacitan, Sidoarjo, Jember, Situbondo, Gresik, dan Kabupaten Kediri.

Lalu Kabupaten Malang, Ngawi, Tuban, Mojokerto, Kota Pasuruan dan Kota Blitar. zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry