BOJONEGORO | duta.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, memperingatkan masyarakat agar waspada terhadap bencana alam. Hal itu berdasarkan peringatan dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika.

Sekretaris BPBD Kabupaten Bojonegoro, Zainul Ma’arif menyampaikan, dengan adanya curah hujan yang sangat tinggi serta melihat kondisi geografis Bojonegoro yang 40 persen merupakan lahan hutan yang mayoritas vegetasinya sudah sangat menipis, itu berpotensi besar terjadi banjir bandang jika hujan lebat turun.

“Seperti yang terjadi beberapa hari lalu diwilayah Kecamatan Gondang, Sekar, Tambakrejo, Malo serta Kedewan,” ucapnya, Senin (29/11/2021).

Ia melanjutkan, melihat garis bengawan solo yang melintasi Kabupaten Bojonegoro sangat panjang juga akan berpotensi menyebabkan banjir jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di daerah hulu yakni Kota Solo dan sekitarnya. Biasanya kalau debit sungai Bengawan Solo tinggi pasti banyak wilayah Bojonegoro yang tergenang.

“Karena kita (Kota Bojonegoro) ini termasuk berada pada wilayah hilir,” lanjutnya.

Data tertinggi BPBD Bojonegoro di tahun 2017 ada sekitar 126 desa yang tergenang banjir ketika debit sungai Bengawan Solo mengalami peningkatan. Dengan adanya perubahan kategori siaga 1,2, dan 3 dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, yang semula siaga merah di angka 15 menjadi siaga merah diangka 14. Pihaknya mengimbau kepada warga yang berada dibantaran sungai Bengawan Solo untuk selalu waspada apabila terjadi kenaikan debit air.

“Kami juga tiada henti melakun sosialisasi kepada masyarakat terkait banjir Bengawan Solo,” pungkas Zainul Ma’arif. (abr)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry