Aviliani (kiri) saat menjadi pembicara di Unusa, Kamis (27/10/2022). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Digitalisasi bisa menjadi sebuah peluang sekaligus ancaman terutama bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Hal itu diungkapkan pengamat ekonomi sekaligus President Commisioner of Allobank, Dr Aviliani saat menjadi pembicara dalam Studium Generale 2022 yang digelar Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Kamis (27/10/2022).

“Bagi UMKM yang hanya puas jualan offline maka ini (digitalisasi) akan menjadi ancama tapi bagi yang sudah siap digitalisasi akan menjadi peluang,” kata Aviliani.

Info lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Banyak contoh pelaku UMKM yang sudah gulung tikar karena tidak mampu mengubah cara berjualan dari offline ke online.

“Di sinilah peran perguruan tinggi untul bisa menjadi pendamping, pembina UMKM untuk go digital,” jelasnya.

Karena saat ini ecommerce menerapkan syarat khusus bagi UMKM yang ingin bergabung. “UMKM butuh pendamping itu,” katanya.

Selama ini UMKM di Indonesia bergerak dalam tiga bidang utama yakni pertanian, perdagangan dan manufaktur. “Kita harus berpikir apakah UMKM ini akan menjadi bagian dari supply chain apa tidak. Karena di kita ini sebagian besar UMKM hasilnya hanya untuk makan bukan untuk naik kelas,” tandasnya.

Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie mengungkapkan digitalisasi harus membuat ekonomi lebih gesit, adaptif dan lentur.

Sehingga kerika nantinya krisis ekonomi datang, justru bisa bergerak elastia dan tidak mengalami resesi. “Bisa bergerak mencari keseimbangan baru,” tandasnya. end