Ketua KPU Jatim Choirul Anam

SURABAYA |duta.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur terus berupaya mengantisipasi penularan Covid-19 di dalam penyelenggaraan Pilkada serentak 2020. Di antaranya, dengan membatasi pengumpulan massa dalam Pilkada 2020 termasuk saat proses pemungutan suara pada 9 Desember mendatang.

KPU Jatim menargetkan angka partisipasi pemilih bisa mencapai 77,5 persen. Namun, tak sekadar angka partisipasi yang tinggi, tapi  penyelenggara juga berupaya mengantisipasi angka penularan Covid-19 di Pilkada serentak mendatang.

Ketua KPU Jatim Choirul Anam menyebut ada 12 hal yang baru di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Di antaranya, penjadwalan waktu pencoblosan oleh pemilih. Hal ini bertujuan mengantisipasi kerumunan di TPS.

“Di undangan pencoblosan juga akan tertera jam pencoblosan yang berbeda bagi tiap orang,” kata Choirul Anam pada Rapat Koordinasi Ketertiban dan Keamanan di Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2020, di Surabaya, Senin (19/10/2020).

Pada forum yang juga dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa tersebut, KPU Jatim  juga menjelaskan detail sejumlah hal baru lainnya. Di antaranya, pembatasan jumlah pemilih di TPS yang maksimal berjumlah 500 pemilih.

“Selain jumlahnya dibatasi, waktu mencoblosnya pun diatur. Sehingga, kami harapkan tak ada penumpukan pemilih di TPS,” ungkap Kang Anam sapaan akrabnya.

Hal baru lainnya, lanjut Anam, KPU juga menyiapkan TPS khusus untuk pemilihan yang terindikasi bersuhu tinggi. “Sebelum masuk TPS, suhu pemilih akan dicek. Kalau di atas suhu ideal (37,3) maka pemilih mencoblos di bilik khusus,” katanya.

Tiap TPS juga akan disterilisasi melalui penyemprotan desinfektan secara berkala. Selain itu juga disediakan tempat cuci tangan, sarung tangan sekali pakai, dan pemberian masker bagi pemilih yang tak membawa masker.

“Di undangan pencoblosan, kami juga meminta pemilih untuk membawa masker. Tapi kami juga menyiapkan sarung tangan sekali pakai,” mantan komisioner KPU Kota Surabaya.

Selain memastikan tempat yang aman dan nyaman bagi pemilih, KPU juga akan memastikan penyelenggara sehat. Diantaranya,dengan melakukan rapid test secara berkala bekerjasama dengan fasilitas kesehatan setempat maksimal tanggal 6 Desember atau 3 hari sebelum hari pelaksanaan.

“Ada 502.360 petugas yang kami kelola untuk aktif sebagai penyelenggara. Besar harapan kami, seluruh dukungan elemen masyarakat untuk menyukseskan pilkada,” katanya.

Choirul Anam juga menjelaskan dari 19 kabupaten/kota yang menggelar Pilkada ada 14 daerah yang memiliki Lapas, sehingga pihaknya telah mendata dan menverifikasi pemilih khusus penghuni lapas sebanyak 3100 pemilih. “Jadi nanti ada 14 TPS khusus untuk penghuni lapas yang telah diverifikasi,” pungkasnya. ud/kim

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry