JOMBANG | duta.co – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jombang secara tegas menolak pemerintah yang berencana impor satu juta ton beras, termasuk mungkin adanya rencana impor garam. Pasalnya, tentu itu akan mengorbankan dan merugikan nasib petani di Negeri Zamrud Khatulistiwa. Karena, Indonesia merupakan negara agraris bahkan penghasil garam terbaik. Ditunjang lagi fakta dari segi sosio-historis dan budaya pun menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia punya riwayat peradaban agraris yang panjang.

“Rencana impor beras dinilai kontraproduktif dengan kondisi di lapangan. Sebab kini, dibeberapa daerah di Indonesia sedang berlangsung musim panen. Karena itu, persediaan beras nasional masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan domestik,” kata Ketua PC Ansor Jombang, Zulfikar Daman Ikhwanto, saat dikonfirmasi awak media duta.co, Minggu (28/3/2021).

Selain itu, kata Gus Antok, sapaan akrabnya, pada data Kementerian Pertanian bahwa stok beras nasional hingga Mei 2021 diperkirakan mencapai 24,90 juta ton, didorong hasil panen raya yang berlangsung selama Maret-April. Sementara kebutuhan beras nasional diproyeksi mencapai 12,3 juta ton. Neraca beras hingga akhir Mei, akan surplus sebesar 12,56 juta ton.

“Rencana ini merugikan petani dan akan mematikan semangat petani. Kebijakan impor pangan bukanlah solusi yang tepat dan bermartabat untuk menjawab kebutuhan pangan bangsa,” tegasnya.

Menurutnya, cara lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kebutuhan pangan nasional yaitu dengan cara membangun sistem dan kelembagaan pertanian domestik yang mendorong peningkatan produktivitas serta kualitas produksi beras nasional.

“Cara itu dilakukan dengan bertumpu pada sistem pertanian keluarga yang menghargai dan mengutamakan kesejahteraan petani. Pemerintah perlu mempromosikan dan mendukung penuh keragaman pangan pokok berbasis pangan lokal sesuai potensi yang ada di setiap daerah,” jelasnya.

Di Kabupaten Jombang, lanjutnya, merupakan salah satu lumbung pangan di tingkat nasional, salah satunya pasokan beras. Dirinya juga memastikan, bahwa stok beras di ‘Kota Santri’ ini, khususnya masih aman hingga musim lebaran nanti.

“Hasil pertanian di Kabupaten Jombang ini masih lebih apalagi jika untuk dimakan petani sendiri. Dan Insya Alloh, stok masih aman hingga lebaran. Jadi, tidak perlu untuk impor,” tandasnya. (dit)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry