Keterangan foto/Faizal

SURABAYA | duta.co – Tidak biasanya! Usai salat Jumat di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Jumat (17/3/23) ratusan jamaah langsung merangsek ke depan. Mereka berebut menghampiri Anies Baswedan, bakal calon presiden (Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS) yang berada di shof (baris) paling depan.

“Wow Pak Anies jadi bintang. Hebat! Semua berebut salaman, berebut foto. Baik jamaah yang berasal dari relawan maupun yang sudah terbiasa di Masjid Al-Akbar,” demikian komentar salah seorang jamaah MAS yang hamnpir tiap hari Jumat, berada di shof terdepan kepada duta.co.

Usai salat Jumat, jadwalnya, Anies menyapa warga di Sentra kuliner Jambangan. Di tempat itu sudah ada panggung untuk menyapa warga. Ratusan warga dan simpatisan dari tiga partai serta masyarakat, sudah menanti sejak sebelum salat Jumat berlangsung.

Anies memang melakukan safari politik ke Jawa Timur. “Betul, agendanya seperti demikian, Pak Anies tiba di Surabaya Jumat. Lalu ke Madura dan balik Surabaya. Sabtu besok bertemu dengan seluruh pemimpin redaksi di Jatim,” jelas pengurus DPD PKS Jatim kepada duta.co, Jumat (17/3/23)

Selain salat Jumat di MAS, dalam rundown, Anies akan mengunjungi beberapa tempat di Jatim. Misalnya, santap siang di Sentra Wisata Kuliner Gayungan, jumpa relawan di Dyandra Convention Center, jumpa perwakilan partai koalisi, subuhan di Masjid Rahmat Kembang Kuning, juga ke panti asuhan sekitar wilayah Dolly.

“Kalau tidak ada aral melintang, Minggu (19/3)  subuhan Masjid Al Falah Surabaya. Setelah itu, langsung Anies akan ziarah ke makam Sunan Bungkul, baru ke Monkasel mengikuti jalan santai dan parade budaya dalam acara Festival Menanam Kebaikan Menjemput Perubahan,” tambah sumber duta.co.

Ada Spanduk Tolak Khilafah

Kedatangan Anies ini, memang, membuat kaget rival politiknya. Muncullah spanduk penolakan, seperti terpasang di bibir jalan tol, belakang Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, menunjukkan adanya kegerahan politik.  Spanduk itu bertulis ‘SURABAYA JAWA TIMUR & INDONESIA MENOLAK KERAS PENGGUNAAN MASJID & RUMAH IBADAH UNTUK KEGIATAN POLITIK’.

Ada lagi spanduk menyantumkan kata ‘Khilafah’ dengan huruf besar. Bunyinya: PEJUANG NUSANTARA INDONESIA BERSATU, SURABAYA, JAWA TIMUR DAN INDONESIA, MENOLAK KHILAFAH, RADIKALISME, TERORISME, POLITIK IDENTITAS, AYAT DAN MAYAT SEPERTI ANIES BASWEDAN DI PILKADA DKI JAKARTA.

Andy Mulya, SH, MH pengacara muda Surabaya, mengaku heran dengan munculnya spanduk-spanduk tidak jelas untuk menolak Anies. “Ini mengotori Surabaya. Kok bisa Pak Anies diseret dengan isu khilafah, isu radikalisme, terorisme. Apalagi ke Masjid untuk salat disebut politik identitas. Kok aneh sekali,” jelas Andi Mulya kepada duta.co.

Pak Anies itu, tambahnya, ke MAS bukan kampanye, tetapi salat Jumat. “Apa tidak boleh? Pak Anies itu belum ditetapkan oleh KPU sebagai Capres. Kok ketakutan amat, ada apa? Tuduhan miring, seperti isi spanduk itu tidak akan mempan mempengaruhi orang. Rakyat sudah cerdas, saya setuju kalau ada 99 nahdliyin Jatim kumpul untuk tabayun ke Pak Anies. Ini baru keren,” pungkas Andi. (za)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry