PROBOLINGGO | duta.co – Komisi III DPRD Kota Probolimggo menggelar hearing terkait persiapan pembangunan Pasar Baru, alun-alun dan RSUD baru, pafa Rabu (1/7) di kantor DPRD setempat.
Hearing dihadiri pimpinan dan anggota Komisi III. Dari pihak eksekutif, hadir Kepala Dinas PUPR Agus Hartadi, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Abdul Ghofur, dan OPD lain.
Ketua Komisi III Agus Riyanto mengatakan, berdasarkan hasil hearing, pihaknya merekomendasikan pemkot untuk menunda terlebih dahulu pembanguan Pasar Baru.
Karena anggaran dana yang direncanakan Rp 2 miliar tahun ini dan Rp 4 miliar untuk tahun depan, menurutnya hasilnya akan menjadi kurang maksimal.
Ia menjelaskan, awalnya pembangunan Pasar Baru dianggarkan Rp 49 miliar pada 2019, lalu menyusut menjadi Rp 30 miliar, lalu menyusut lagi jadi Rp 6 miliar.
“Dengan perencanaan dan anggaran sebesar itu, pembangunan pasar kurang maksimal. Jadi bisa ditunda dulu dan direncanakan lagi,” kata Agus.
Agus meminta jika pembangunan pasar tidak bisa diselesaikan tahun ini setidaknya bisa dikerjakan tahun depan.
“Kalau tidak bisa tahun ini, ya tahun depanlah harus ada perencanaan yang kongkrit, sehingga masyarakat terutama pedagang pasar tidak galau dan resah,” ujarnya.
Pembangunan pasar, lanjut Agus, ditunggu masyarakat karena mendukung proses pemulihan ekonomi di tengah situasi pandemi saat ini.
“Komisi III berpendapat, dikarenakan adanya wabah nasional, seharusnya pada tahun 2021 pembangunan pasar tetap dianggarkan Rp 19 miliar dan jika perlu hingga selesai supaya perencanaannya tidak mengambang,” tukas Agus.
Terkait pembangunan alun-alun yang mangkrak dan saat ini digugat oleh pihak pemborong, Agus menyarankan bila sudah tidak ada kasus hukum, diharapkan segera diselesaikan.
Komisi III juga meminta penjelasan terkait progres pembangunan RSUD baru.
Menanggapi hal itu, Agus Hartadi menyebut bahwa pembangunan fisik yang dilanjutkan berdasarkan skala prioritas yang ditetapkan. hul
