SURABAYA | duta.co – Senin (6/12/21) beredar surat undangan Peserta Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU), nomor 4280/A.I.04/12/2021, tertanggal 6 Desember 2021, tertanda H Umarsyah  HS sebagai Koordinator dan H Ishfah Abidal Aziz sebagai Sekretarisnya.

Di hari yang sama, beredar pula, surat, bahwa, keduanya ditunjuk Pj Rois Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar melalui surat bernomor 4279/A.II.03/12/2021 tertanggal 5 Desember 2021 sebagai koordinator dan sekretaris pelaksana.

“Dengan ini saya sebagai Pejabat Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menunjuk: 1. Umarsyah HS Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sebagai Koordinator Pelaksana Konferensi Besar Nahdlatul Ulama. 2. H Ishfah Abidal Aziz SHI MH Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sebagai Sekretaris Pelaksana Konferensi Besar Nahdlatul Ulama,” demikian Kiai Mif panggilan akrabnya dengan menyertakan stempel PBNU.

Keduanya langsung bekerja. Dengan stempel PBNU mereka membuat undangan untuk Pengurus Besar Pleno dan Pengurus Wilayah NU seluruh Indonesia.

Alasannya? “Pengurus Besar Nahdlatul Ulama telah menerima usulan dan permintaan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama se-Indonesia untuk menyelenggaran Konferensi Besar Nahdlatul Ulama sebagai upaya menjaga keberlangsungan organisasi,” demikian bunyi undangan Konbes selama 2 hari (7-8 Desember 2021) di Hotel Bidakara, Jakarta.

Ada 6 point ketentuan: Setiap pengurus wilayah NU mengirimkan 2 (dua) orang pengurus sesuai SK yang berlaku. Setiap pegnurus lembaga dan badan otonom diwakili 1 (satu) orang utusan dengan melampirkan surat mandat. “Semua peserta sudah harus berada di Jakarta paling lambat hari Selasa tanggal 7 Desember 2021, pukul 16.00 Wib,” demikian bunyi ketentuan nomor lima.

Rais Aam Memutuskan

Belum ada keterangan resmi, tetapi, Kiai Miftachul Akhyar sudah bertekad. “Maka dengan ini saya memutuskan untuk mengambil alih inisiatif penyelenggaraan Konbes dan saya mengundang ketua-ketua Tanfidziyah PWNU seluruh Indonesia untuk hadir di Jakarta besok Selasa, 7 Desember 2021 untuk mengikuti Konbes,” kata Kiai Mif sebagaimana dikutip tempo.co.

Karuan, WAG nahdliyin penuh dengan komentar pro-kontra. “Konbes itu Pelno dulu. Yang mengundang Rais Aam, Katib, Ketua Umum dan Sekjen. Lha ini yang mengundang koordinator, angel angel angel…” tulis warga NU. Ada juga yang mendukung. “Biar cepet mari, gk geger terus,” tulis yang lain. Ada juga yang ngelus dada. “Menjelang satu abad kok geger terus. Ini alamat NU bakal pecah jadi dua. Semoga saya salah,” tulisnya dengan cemas.  “Makin seru dan saru. Tapi saya suka ketegasan Rois Aam, karena (dengan ini) syuriah makin kuat,” demikian catatan nahdliyin lainnya.

Yang terang, konflik di tingkat elit PBNU ini, belum ada tanda-tanda damai, bahkan semakin mengeras. Ada kekhawatiran kubu Ketua Umum dan Sekjen membuat manuver yang sama, muktamar. “Ya! Itu yang kita khawatirkan. Kalau tidak ada yang mau mengalah, maka, ketakutan para masyayikh, NU bakal pecah, menjadi kenyataan. Semoga tidak,” kata H M Said, mantan Ketua GP Ansor Pasuruan, Jawa Timur. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry