PR ibu dari DS yang terjaring razia balap liar mendampingi anaknya saat mengembalikan motor yang telah di modifikasi kembali sesuai standar di Mapolres Tuban.

TUBAN | duta.co – Sejumlah pemuda yang terjaring razia aksi balap liar di Jalan Soekarno-Hatta Tuban pada minggu (13/6/2021) dini hari lalu. Mendatangi Mapolres Tuban bersama orang tuanya untuk mengambil motor yang diamankan petugas.

Kanit Turjawali Satlantas Polres Tuban, IPTU Jamhari saat dikonfirmasi duta di Mapolres. Rabu (16/6/2021) menuturkan dalam penertiban balap liar di Jalan Soekarno-Hatta petugas mengamankan puluhan unit motor yang digunakan untuk balap liar.

“Hari ini masyarakat yang terjaring razia balap liar mengambil motor di Mapolres. Ada 29 unit motor yang kita amankan,” terang Jamhari.

Lebih lanjut IPTU Jamhari menambahkan pemilik motor diperbolehkan mengambil motornya dengan syarat motor yang dimiliki mempunyai surat-surat lengkap serta motor yang telah divariasi harus dikembalikan sesuai standart.

Setelah semuanya lengkap, pemilik motor diizinkan untuk membawa pulang kendaraannya. Di samping itu, pemilik motor atau yang terjaring razia mengambil kendaraannya didampingi orang tuanya.

“Orang tua dari pemilik motor atau yang terjaring razia harus ikut saat mengambil barang bukti dimana kita meminta orang tua untuk yang terjaring balap liar untuk saling mengawasi dan memberikan nasihat agar anaknya tidak ikut balap liar lagi dan meminimalisir hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.

Dari pantauan duta.co di lokasi sejumlah pemilik motor yang terjaring razia yang datang di Mapolres mengembalikan keadaan motor sesuai standart yang ada agar motornya bisa dibawah pulang.

Sementara itu, PR (45) asal Kecamatan Semanding yang merupakan ibu dari DS (19) salah seorang yang terjaring razia balap liar di Jalan Soekarno – Hatta pada minggu (13/6/2021) dini hari lalu. Mengaku kaget anaknya terjaring razia balap liar, sebab selama ini anaknya kerja di salah satu cafe yang ada di Tuban dan tidak mengetahui kalau anaknya terlibat balapan.

“Saya tidak tahu kalau ikut balap liar, karena setiap malam bekerja di cafe. Sebelum dapat kabar terjaring operasi balap liar anak saya pamit tidak pulang karena bakar ayam di rumah temannya, jadi saya tenang,” terang PR

PR sempat memarahi anaknya DS yang saat itu telah membongkar motor modifikasinya untuk dikembalikan sesuai standart yang ada. Di depan petugas Satlantas Polres Tuban PR juga mengatakan akan menjual motor anaknya agar tidak bisa kebut-kebutan lagi, dirinya mengaku kesal terhadap anaknya lantaran DS telah berani membohongi dirinya.

“Saya sudah mewanti-wanti agar tidak kebut-kebutan apalagi ikut balap liar karena resikonya besar. Saya kesal karena dibohongi saat di telpon mengaku sedang bakar ayam di rumah teman, tapi ternyata terjaring dalam balap liar,” pungkasnya. (sad)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry