SAMBAS | duta.co – IKA PMII Sambas dalam memperingati Hari Lahirnya PMII Ke-62 Tahun menggelar diskusi dan buka bersama PCNU. Temanya: Transformasi Gerakan Merawat Peradaban.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Cafe Sirrin Catering Sambas, Senin (18/4/2022).

Diskusi dan Buka Bersama ini merupakan kegiatan dalam rangka silaturahmi kepada kader-kader alumni PMII di Kabupaten Sambas dan mendorong kepada kader alumni untuk dapat senantiasa bersinergi bersama NU.

Hadir para alumni PMII yang memiliki latar belakang profesi dari beragam lembaga diantaranya dari MAN IC Sambas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sambas, Pengadilan Agama Sambas, MAN 1 Sambas, IAIS Sambas, Kementerian Agama Sambas, Penggiat Media Sosial, Penggiat Fundraising dan Filantropi di NU Care, Ansor Sambas, Muslimat NU Sambas dan berbagai lembaga lainnya.

Mengawali kegiatan ini, Mursidin, M.Ag selaku Ketua IKA PMII menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan yang penting dilakukan oleh IKA PMII adalah membantu kader-kader PMII dan tetap mengimplementasikan sikap gerakan dalam berbagai aktivitas termasuk dalam profesi yang dijalani.

“Seberapapun kemampuan para alumni PMII, maka wajib untuk dapat membantu para kader PMII, kalau tidak bisa membantu dengan materi bantu kader kita dengan tindakan, jika tindakan pun tidak mampu maka bantulah para kader PMII dengan do’a,” jelasnya.

“Seberapapun kekuatan dari para alumni PMII dukungan terhadap adek-adek PMII harus maksimal, paling tidak dukungan dan motivasi dalam membuat gerakan selalu ditebarkan kepada meraka,” ujarnya.

Setelah sambutan dilakukan rentetan kegiatan berikutnya yakni diskusi. Diskusi ini dilakukan bersama PCNU Sambas dengan pemantiknya yakni Drs. H. Mujahidin, M.Si. Diskusi ini menghadirkan tema tentang “Kiprah PMII mengiring NU”.

Selaku Ketua Tanfidziyah PCNU Sambas menegaskan bahwa ada sebuah problema yang membuat gerakan organisasi tidak terlalu masif.

“Gerakan yang dilakukan saat ini menjadi kurang masif terutama gerakan-gerakan yang membangun kepedulian sosial, agama, dan lain-lain. Ini merupakan problem besar bagi kita. Saat ini yang utama dilakukan adalah action namun juga tidak meninggalkan sikap kritis dari gerakan, sehingga dalam melakukan gerakan akan selalu tepat sasaran,” ujarnya.

“Problem besar yang muncul dari sebuah gerakan sehingga membuat kurang masifnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan tidak hanya oleh PMII tapi disebagian banom NU juga mengalami problem yang sama. Faktor utama penyebab tidak masifnya gerakan itu yakni disebabkan tujuan dari berorganisasinya belum tepat, adanya embel-embel kepentingan pribadi bahkan tidak mengenal ruh organisasi inilah yang menjadi penyebab besar sehingga gerakan tidak begitu masif,” tegasnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan gerakan-gerakan baru dalam melakukan berbagai kegiatan dan dapat senantiasa bersinergi dengan NU Sambas sehingga tercipta kegiatan yang mampu menelisik dari kesenjangan sosial dan bergerak memberikan solusi kepada masyarakat sebagai agent pembangunan di Kabupaten Sambas. (sab)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry