Drama kolosal tentang pandemi Covid-19 yang dilakukan para dokter lulusan FK Unair angkatan 1998, Minggu (13/11/2022). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Pandemi menjadi masa-masa yang paling berat bagi dokter, karena garda terdepan untuk menangani pasien Covid-19.

Masa-masa itu dijadikan cerita dalam drma kolosal oleh alumni angkatan 1998 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) saat defile puncak acara Dies Natalis ke68, Minggu (13/11/2022).

Para dokter angkatan 98 itu ada yang memerankan masyarakat biasa yang sebelum Covid-19 datang masih bisa bersenang-senang. Lalu muncullah Covid-19 yang membuat satu persatu orang berguguran. Ada yang meninggal dan ada yang sakit.

Kemudian, tim medis datang memberikan vaksinasi. Salah satunya mereka  membawa vaksin Merah Putih sebagai hasil karya Unair. Dan setelah divaksinasi, yang sakit menjadi sembuh dan Covid-19 pun minggat.

Drama kolosal tentang Rahwana yang dimainkan alumni angkatan 1983. DUTA/ist

Tidak hanya cerita tentang pandemi, para dokter yang terbagi dalam 30 angkatan itu juga membuat kreasi-kreasi agar bisa tampil maksimal di hadapan Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso dan Wakil Rektor Unair, Prof Miftahussurur.

Ada yang menceritakan tentang pewayangan Rahwana, ada yang bagi-bagi bunga dan sebagainya.

Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso mengaku defile mulai angkatan 1962 hingga 2001 itu merupakan acara puncak Dies Natalis ke-68 FK Unair dan 109 tahun Pendidikan Dokter di Surabaya.

“Setiap tahun sebenarnya ada defile atau parade setiap angkatan. Sejak pandemi. Itu ditiadakan dan sekarang mulai ada lagi. Ini jadi penyemangat bagi generasi muda FK Unair agar ke depan bisa lebih maju lagi,” kata Prof Bus, panggilan Prof Budi Santoso.

Hanya Angkatan 97 yang Mendapat Gelar FoSP

Kemeriahan acara juga dirasakan angkatan 97. Di mana angkatan ini seluruh lulusannya yang berjumlah 216 bisa memasang nama mereka di dinding gedung utama FK Unair.

Ini adalah angkatan terakhir yang namanya dipajang di dinding gedung utama yang merupakan cagar budaya.

Alumni angkatan 1997. DUTA/ist

“Nanti lulusan di bawah 97 nama-namanya di gedung-gedung baru. Kebanggaan nama kita ada di gedung yang bersejarah yang tidak akan mungkin dipugar,” jelas Prof Miftahussurur yang juga angkatan 97.

Selain itu, angkatan ini sangat spesial karena bisa menambahkan gelar FoSP di belakang namanya dan gelar-gelar akademiknya.

“FoSP itu Fellowship of Songo Pitu. Jadi semua lulusan memakai gelar itu, spesial kan,” kata Ketua Angkatan 97, dr Arief Bakhtiar, SpP, FoSP sambil tertawa.

Puncak Dies Natalis ini digelar dua hari. Pada Sabtu (12/11/2022) digelar lomba lari dan juga pameran barang-barang bersejarah FK Unair. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry