Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Lamongan Andrianto Wicaksono didampingi sejumlah ormas saat beri pernyataan pada awak media usai keluar dari Polres Lamongan, Senin (5/12).

LAMONGAN | duta.co – Sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ada di Lamongan yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Lamongan mendatangi Mapolres Lamongan, Senin (5/12).

Kedatangan mereka bermaksud untuk menyampaikan surat kepada Kapolres Lamongan terkait adanya aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh Aliansi Madura Indonesia (AMI) di depan kantor Kejaksaan Negeri Lamongan pada 9 Desember mendatang.

Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Lamongan, Andrianto Wicaksono mengungkapkan, tujuannya datang ke Polres Lamongan ini yakni untuk membuat surat laporan kepada bapak Kapolres Lamongan terkait gerakan AMI.

“Kami dari Aliansi Masyarakat Lamongan Melawan, kami tidak menginginkan ada pergerakan itu di Lamongan. Sehingga tidak sampai terjadi gejolak atau hal lain yang meluas,” ujar Andrianto Wicaksono pada awak media di depan kantor Polres Lamongan.

Ia mengatakan, kedatangannya ini juga untuk meminimalisir terjadinya gejolak antar suku dan ras, mengingat unjuk rasa yang akan dilakukan mengatasnamakan suku lain. Sementara lokasi unjuk rasanya berada di wilayah Lamongan.

“Alhamdulillah surat kami tadi sudah diterima langsung oleh bapak Kapolres. Surat Itu sebenarnya untuk antisipasi apabila AMI jadi melakukan aksi demo di kantor kejaksaan pada Jumat besok,” ucap Andrianto.

Menurut dia, adapun alasan penolakan dari Aliansi Masyarakat Lamongan tersebut dikarenakan pergerakan AMI itu mengatasnamakan kesukuan. Sedangkan kita sebagai warga negara indonesia harus saling menjaga kerukunan antar suku.

Sementara itu, Ketua LSM Trinusa, Ali Shodikin juga menjelaskan, jika penolakan itu ialah sebagai bentuk dan wujud untuk menjaga kondusifitas wilayah tanpa ada ikut campur suku atau nama ras didalamnya.

Ia juga menambahkan, jika unjuk rasa itu tetap digelar maka pihaknya akan melakukan aksi yang sama.

“Tujuan kita adalah bagaimana Lamongan ini kondusif. Kita menolak aksi yang dilakukan saudara kita dari Aliansi Masyarakat Madura (AMI) yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 9 Desember mendatang,” ungkapnya.

Ali Shodikin menuturkan, agar nanti tidak terjadi gap-gap dengan suku lain antar kesukuan, karena Lamongan ini damai.
Akan tetapi, imbuh dia, kalau mereka tetap melakukan aksi, maka ia akan melakukan aksi yang sama untuk mencegah dan menolak mereka masuk ke Lamongan.

Diketahui, rencana aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh AMI pada hari Jumat (9/12) itu terkait dengan tuntutan kasus dugaan korupsi dana hibah mega proyek Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) tahun 2020 yang saat ini tengah ditangani oleh lembaga penegakan hukum di Lamongan. (ard)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry