LOLOS : Coach Budi Jo sat jumpa pers usai pertandingan (persik/duta.co)

PALEMBANG | duta.co – Bermain dengan tempo cepat menerapkan pola 3-6-1 memasang duet striker Sandrian dan Iqmal Nur Samsu, terbukti mampu memecah konsentrasi anak-anak Martapura FC, dalam laga terakhir di Stadion Bumi Sriwijaya Palembang, Senin (18/11) sore.

Meski target menang disampaikan Pelatih Martapura, Frans Sinatra namun tidak terbukti di lapangan hijau. Persik terus menekan sejak menit pertama, menjadikan pertahanan digalang Amirul Mukminin dkk dibuat kalang kabut atas serangan dibangun anak asuh Coach Budiardjo Thalib.

Memanfaatkan dua sayapnya, sang kapten Faris Aditama dan Alfian Agung, cukup membuat kalang kabut dan beberapakali mampu menciptakan peluang emas meski gagal dieksekusi dengan baik. Coach Budi Jo pun mengakui jika barisan penyerangnya tampil tidak maksimal.

“Kami akan perbaiki barisan depan yang memang selama ini sangat tidak bagus dan khususnya untuk memperbaiki penyelesaian akhir,” ungkapnya usai pertandingan.

Coach Budi Jo mengaku bahwa dirinya juga menghitung kemampuan lawan saat meladeni Martapura. Bukan berarti terkesan berhati-hati, namun yang dipikirkan adalah bisa lolos ke babak semi final. “Kami harus hati-hati bermain, kenapa? Karena kami butuh draw saja. Alhamdulillah bisa meraih tiket ke semi final. Karena saya tahu Martapura akan bermain tanpa beban,” jelasnya.

Secara tegas pelatih asal Makasar ini menyampaikan, target akan dibawanya adalah menjadikan Persik Kediri bermain di Liga 1 pada kompetisi tahun depan. “Kami optimis saat menginjakkan kaki di Palembang dan Insya Allah kami bisa bermain di Liga I,” ucap Coach Budi Jo.

Dengan kemenangan itu, terdapat empat tim yang lolos di babak semi final, Persita sebagai juara Grup B dengan mengoleksi enam poin. Disusul Persik Kediri, kemudian juara grup A, Persiraja Banda Aceh dan runner up Sriwijaya FC. “Lawan pertama kita juara grup A, Persiraja Banda Aceh,” ungkap pelatih Persik Kediri. (rci/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry