TINJAU LAPANGAN : (ki-ka): Direktur Operasi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Bambang Rianto; Direktur Teknik PT Waskita Bumi Wira, Norman Hidayat; Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Destiawan Soewardjono saat mengunjungi Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM). (imam/duta.co)

GRESIK | duta.co – PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus melakukan ekspansi usaha meski di tengah pandemi COVID-19 yang berdampak terjadinya kontraksi ekonomi dan tertundanya beberapa proyek.  Namun demikian, Waskita Karya terus ekspansif membangun infrastruktur di berbagai daerah, khususnya sejumlah ruas jalan tol di Jawa Timur (Jatim).

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menjelaskan Waskita Karya kini telah membangun Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) sepanjang 38,29 kilometer dengan nilai investasi mencapai Rp12,22 triliun, ruas tol Pasuruan-Probolinggo sepanjang 43,75 kilometer dengan nilai investasi Rp6,36 triliun dan ruas Tol Probolinggo-Banyuwangi dengan nilai kontrak mencapai Rp1,05 triliun.

Untuk Jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar diharapkan dapat memberikan akses yang sangat baik bagi kendaraan logistik ke kawasan industri Java Integrated and Ports Estate (JIIPE) yang merupakan kawasan industri terintegrasi pertama di Indonesia dan terbesar di Jatim.

“Tol KLBM ini segera diresmikan. Tol ini akan menjadi backbone pada jalur logistik di Jawa Timur,” kata Destiawan seraya merinci bahwa pembangunan Tol KLBM terdiri atas empat seksi dalam temu media di Balongbendo Gresik, Selasa.

Seksi 1 Krian-Kadamean Menganti sepanjang 9,77 kilometer dengan progres konstruksi telah mencapai 100 persen. Seksi 2 Kademean Mengganti-Boboh sepanjang 8,83 kilometer progres konstruksi telah mencapai 100 persen. Seksi 3 Boboh-Bunder sepanjang 10,40 kilometer progres konstruksi telah mencapai 100 persen.

Sementara itu untuk Seksi 4 ruas Bunder-Manyar belum bisa dipastikan kapan rampung lantaran terhambat pandemi COVID-19, sehingga alokasi anggaran untuk melanjutkan pengerjaannya terkena refocusing.

Untuk ruas tol Pasuruan-Probolinggo terdiri atas 4 Seksi. Pada Seksi 1-3 telah beroperasi, sedangkan Seksi 4 masih dalam proses konstruksi.

Ruas Tol Pasuruan-Probolinggo dengan pemegang konsesi PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol ini memberikan akses yang sangat baik bagi kendaraan logistik, sehingga diharapkan bisa meningkatkan produktivitas kegiatan, membangkitan perekonomian, serta menciptakan lapangan kerja.

Sedangkan proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi dijadwalkan akan membutuhkan waktu 730 hari kalender. Ruas ini nantinya akan dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

“Untuk kontrak paket ini sudah didapat, namun Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) masih menunggu dari Jasa Marga,” kata Destiawan menegaskan.

Direktur Teknik PT Waskita Bumi Wira, Norman Hidayat menambahkan untuk ruas KLBM rencananya akhir bulan November 2020 ini beroperasi dan dalam waktu satu sampai dua minggu gratis. “Secara teknis dan administrates sudah siap dioperasikan. Ruas KLBM KLBM merupakan inisiasi dengan panjang tol 38,39 km dari Sidoarjo ke Gresik.”

Norman menambahkan ada 4 seksi ditambah dua junction Sumo dan Kebomas. Sementara untuk seksi 4 masih 20 persen pembebasan lahannya. Perkiraan selesai pada tahun 2022 untuk seksi 4. Konstruksi pre cas dan kelengkapan lain sudah diap tinggal install.

“Target triwulan 3 2021 seksi 4 mulai dikerjakan. Untuk seksi 3 nantinya akan nyambung ke Tol Sumo, dan targetnya sebelum lebaran sudah terhubung. Karena saat ini 90 persen tanah sudah dibebaskan dengan delapan ram yang menghubungkan Surabaya, Gresik, Mojokerto dan Krian,” jelasnya. imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry