PASAR LEGI: Nampak aktivitas pembangunan di Pasar Legi Ponorogo. Progrenya sudah lebih 50 persen dan siap dipasang atap pada kahir Juli 2020. Duta/Siti

PONOROGO | duta.co – Pembangunan Pasar Legi Ponorogo sudah lebih 50 persen progresnya mendekati selesai. Rencananya pada akhir bulan akan dipasang atap gedung atau rooftop (jawa: molo). Nah, untuk memasang atap ini masih digunakan kearifan lokal yang bernama munggah molo.

Sebab saat pemasangan tiang pancang pada 24 Februari lalu juga dilakukan acara selamatan dan juga pengajian dengan melantunkan ayat-ayat suci Alquran.

Untuk munggah molo yang rencananya dilakukan akhir bulan, masih menunggu tanggalnya dari Bupati Ipong Muchlissoni, sekalgus mencari hari yang baik. Senan puncak dari atap yang disebut paku mas, akan dipasang sendiril oleh bupati.

“ Akhir Juli mbak, nunggu Bapak Bupati tanggal nya. Rencananya  paku emasnya yang pasang pak Bupati,” kata Addin Andana Warih, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Perdagkum) Ponorogo, saat dikonfirmasi Kamis (16/7/2020).

Menurut Addin, untuk pemasangan bagian tertinggi yaitu atap sebenarnya semua hari adalah baik. Tapi semua dilakukan demi kebaikan dan setelah mendapat masukan dari para alim ulama di Ponorogo.  Sebab saat pemancangan tiang pancang pun keterlibatan ulama juga dilakukan, sehingga untuk penutupan atapnya juga harus koordinasi dengan para ulama.

“Iya,semua hari sebenarnya baik. Tapi juga ga apa-apa, kan ini juga masukannya para alim ulama. Apalagi sebagai orang Jawa kan memang harus begitu, menjunjung adat dan budaya yang ada,” imbuhnya.

Addin juga menambahkan, saat ini progres pembangunan gedung Pasar Legi sudah mencapai 50 an persen. Demikian juga dengan pihak APG (Adhi Persada Gedung, BUMN pelaksana pembangunan Pasar Legi) sudah menyetujui rencana adat munggah molo ini. Termasuk nantinya akan mengundang para pedagang untuk ikut hadir dalam kegiatan selamatan tersebut.

Sesuai jadwal, pada akhir Desember mendatang, pembangunan akan selesai. Kendati ada permintaan pengunduran jadwal dari jadwal semula. Hal ini akibat adanya pandemi Covid-19 yang ternyata sempat membuat beberapa pekerjaan terhambat.

“Memang ada permintaan mundur dua pekan. Dan kalau kami yang di sini bisa memaklumi dan memberi toleransi. Karena memang ada covid-19 ini ya. Mungkin ada pasokan material yang tersendat, ada transportasi yang kemarin-kemarin nggak bisa jalan. Jadi ya menurut kami masih wajar permintaan itu,” imbuh Addin.

Gedung baru pasar di Jl. Soekarno Hata ini, dibangun dengan empat lantai, akan menampung sekitar 4 ribu pedagang. Para pedagang ini berasal dari tiga titik yaitu pedagang Pasar Legi yang saat ini di lokasi sementara atau Pasar Relokasi, pedagang Pasar Lanang (Pasar Legi selatan) dan pedagang Pasar Stasiun yang sudah bersedia diajak pindah ke Pasar Relokasi.

Untuk pengerjaan proyek ini berjalan hampir 24 jam sehari. Para pekerja silih berganti melakukan pekerjaannya, tanpa mengenal waktu siang dan malam.

Direktur Utama PT Adi Karya Gedung, Sukaryono , waktu pemasangan tiang pancang saat itu mengatakan, pembangunan  pasar akan kelar pada Desember 2020. Dengan  melibatkan 400 pekerja yang menggarap pekerjaan 24 jam, siang dan malam hari. Untuk itu Sukaryono  meminta kerja sama masyarakat Ponorogo agar cepatnya terselesaikan. Selain itu pihaknya mohon maaf bila dalam pengerjaan banyak mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar Pasar Legi.

“ Adi Persada Gedung merupakan bagian dari BUMN untuk membangun Pasar Legi, merupakan kebanggan tersendiri bagi kami.  Karena membangun salah satu icon di Ponorogo. Dan kami tidak bisa bekerja sendirian, nanti Desember 2020 kita sudah bisa duduk di dalam gedung. Kalau hari ini duduk lesehan maka nanti malam tahun baro 2021 sudah di dalam gedung Pasar Legi,” ujar Sukaryono saat itu. sna

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry