PILBUP : Arif Junaedi, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Kediri (istimewa/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Peluang dibukanya koalisi istana seperti diharapkan plt. Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri, Ir. Budi Sulistyono sepertinya tidak bakal terjadi. Padahal alasan diberikan, agar calon pemimpin di Kabupaten Kediri mampu membawa perubahan dan seiring menyongsong sejumlah proyek strategis nasional akan segera dikerjakan.

Ditemui usai rapat paripurna, Senin kemarin, Ketua DPC Gerindra, Arif Junaedi, awalnya menyampaikan telah memiliki 9 kursi sebagai partai pengusung calon. Namun pada Selasa malam, menegaskan telah sepakat koalisi dengan Demokrat, PPP dan PKS.

“Malam ini kita ketemuan di suatu tempat yang kita rahasiakan dan telah berkoalisi untuk mengusung calon,” terang Arif Junaedi. Lalu siapakah yang bakal calon akan diusung? Sinyalemen kuat kini jatuh pada Masykuri, kini menjabat Wakil Bupati Kediri. Usai acara rapat paripurna, Abah Masykuri terlihat tersenyum dan menyatakan tetap semangat. “Tetap semangat,” ungkapnya.

Tentunya, perebutan kursi bupati bakal panas bila kemudian PDIP menetapkan Anindhito Pramana sebagai calonnya, kemudian Gerindra bersama partai koalisinya memberangkatkan Masykuri. Dimana jumlah kursi bila benar terbentuk koalisi, maka Gerindra memiliki 5 kursi, PPP memiliki 2 kursi, Partai Demokrat memiliki 3 kursi dan PKS memiliki 1 Kursi, maka genap menjadi 11 kursi melebihi aturan KPU dengan batas minimal 10 kursi.

“Kediri bakal sengit, Gerindra gak salah beri rekom ke Abah Masykuri. Cuma syarat utamanya warga NU harus dirangkul, diberi fasilitas dan jika perlu diberi modal karena akan menjadi garda depannya. Kalau cuma sejumlah kyai yang disowani tapi jamaahnya tidak, memilih pemimpin yang punya visi misi jelas. Pemilih sekarang tidak goblok dan punya akal sehat,” ucap Mbah Blangkong, sosok spiritual Kediri ditemui usai turun lelaku dari Gunung Kelud. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry