LITERASI KEUANGAN : Direktur Human Resources PermataBank, Dayan Sadikin (kanan) saat mengajar siswa SLB di Karya Bhakti Surabaya dalam Program CERITA (Cinta & Empati daRI kiTA), Selasa (1/10). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Literasi keuangan harus diperkenalkan sejak dini terutama ke anak-anak Indonesia.

Termasuk juga pada anak-anak disabilitas. Karena, ke depan, anak-anak disabilitas juga akan berhubungan dengan bidang keuangan, satu di antaranya adalah perbankan.

Itu pula yang melatarbelakangi PermataBank untuk menggelar program CERITA (Cinta & Empati daRI kiTA) serentak di 50 kota di Indonesia, Selasa (1/10).

Salah satu yang dikunjungi adalah Sekolah Luar Biasa (SLB) Karya Bhakti kawasan Didoyoso.

Direktur Human Resources PermataBank, Dayan Sadikin hadir di tengah-tengah siswa-siswi sekolah tersebut untuk mendongeng. Di depan kelas, Dayan dibantu dua employee volunteer PermataBank, bercerita tentang apa itu perbankan.

Siswa-siswi yang mengalami tuna rungu, down syndrome dan IQ rendah  itu pun mendengarkan dengan baik.

Bahkan ketika ditanya tentang gambar ATM mereka menjawabnya. Bahkan, ketika mereka diajak untuk melipat kertas, siswa-siswi sangat antusias melakukannya.

Eli, misalnya. Siswa perempuan yang mengalami down syndrome itu melipat kertas ditemani Adit dari PermataBank.

“Ayo lipat yang kuat, supaya bisa rapi. Eli bisa,” ujar Adit memberikan semangat pada Eli. Dan ketika Eli berhasil menyelesaikan tugasnya, Adit pun mengajaknya ‘tos’ tangan.

Eli dibantu Adit dari PermataBank mencoba melipat kertas. DUTA/endang

Tidak hanya dengan mendongeng, untuk kelas besar (SMA), diberikan permainan ular tangga yang berisi tentang literasi keuangan. Para siswa dengan berbagai macam ketunaan itu pun sangat antusias, walau ada di antaranya yang masih terlihat bingung.

Program ini, kata Dayan Sadikin, sudah tiga tahun terakhir dilakukan PermataBank. Ini dilakukan untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan anak-anak. ”Tidak hanya pada anak yang berkebutuhan khusus, tapi anak-anak yang normal,” ujar Dayan.

Dalam program yang melibatkan seribu karyawan ini, sebagai bukti kepedulian akan kaum disabilitas.

Dikatakan Dayan, anak-anak disabilitas juga memiliki masa depan yang cerah seperti halnya anak-anak normal.

Apalagi saat ini sudah ada tempat pelatihan khusus anak-anak disabilitas ini. “Bahkan, kami juga mempekerjakan karyawan disabilitas ini, ada tuna netra dan tuna daksa. Mereka terlatih dan mereka memiliki kinerja yang baik,” tukas Dayan. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry