EDUKASI : Masyarakat diajari bagaimana melakukan olahraga ringan di depan rumah sambil berjemur. DUTA/istimewa

Edukasi masyarakat agar bisa ikut serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 perlu dilakukan, terutama edukasi yang diberikan dari kalangan akademisi. Karena ternyata banyak masyarakat yang belum menerapkan protokol kesehatan apalagi untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri. Itu pula yang menggerakkan dua dosen dan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) untuk turun langsung ke masyarakat agar bisa mengajak hidup bersih dan sehat sesuai protokoler kesehatan.

Dua dosen dari Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Unusa, Ratna Yunita Sari dan Imamatul Faizah dibantu beberapa mahasiswanya melakukan pengabdian masyarakat di RW 007 Kelurahan Sidotopo Wetan Surabaya, tepatnya pada Mei lalu atau di saat bulan Ramadan. Melalui program Gerakan Tangguh Pencegahan dan Pengendalian Wabah Virus Korona Saat Ramadan, tim Unusa ini bergerak bersama.

Pemilihan lokasi  karena berbagai pertimbangan. Ratna Yunita selaku ketua tim pengmas ini mengatakan, pertumbangannya karena kawasan tersebut merupakan salah satu perkampungan dengan penilaian katagori pencegahan dan pengendalian wabah virus korona paling rendah.

Proses pembuatan cairan disinfektan. DUTA/istimewa

“Dari hasil observasi dan wawancara, RW 007  itu ada 1.300 kepala keluarga (KK)  atau 8.564 dengan kondisi pemukiman padat penduduk dan wilayah berdekatan dengan wilayah lain yang warganya sudah dinyatakan positif Covid-19,” ujar Ratna.

Dari hasil observasi pula, sebagian besar warga tidak mengetahui protokoler kesehatan terutama untuk pencegahan Covid-19. Misalnya bagaimana cara cuci tangan yang baik dan benar. Selain itu belum adanya kesadaran dalam menjaga diri dari virus. “Terbukti masih adanya anak-anak dan orang yang berkumpul tanpa menggunakan masker di luar rumah,” tukasnya.

Selain itu, Ratna dan tim melihat, warga juga belum menerapkan physical distancing saat keluar rumah baik untuk berkomunikasi, transaksi jual beli barang dan makanan mengingat warga sekitar banyak yang berjualan takjil saat bulan ramadan. “Dan mereka beli dengan sesuka hati tanpa ada pelindung diri,” tandasnya.

Dari hasil observasi itulah, Ratna dan tim melakukan pendekatan untuk diterapkan dalam program pencegahan dan pengendalian wabah ini. Pendekatan yang dilakukan yakni melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment).

Pendekatan ini dilakukan sebagai suatu upaya guna membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri sehingga masyarakat sadar dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kekesehatan.

“Karena kami melihat masih rendahnya kesadaran masyarakat terkait pencegahan dan pengendalian wabah virus corona ini. Juga masih kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya pencegahan dan pengendalian wabah virus corona serta banyak hal lainnya,” tukas Ratna.

Dari permasalahan yang timbul itu, Ratna mengaku timnya berkomitmen untuk memberikan edukasi baik kepada orang dewasa, anak-anak dan lansia. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memberikan pembekalan pengetahuan kepada warga terkait pencegahan dan pengendalian wabah virus dan pentingnya serta manfaat dari penerapan pencegahan dan pengendalian wabah virus secara patuh.

Dosen dan mahasiswa Unusa juga mengajari warga menyemprotkan cairan disinfektan dan bagaimana membuatnya secara mandiri. DUTA/istimewa

Warga kemudian dibekali pemahaman dengan mengamati situasi dan kondisi lingkungan maupun masalah kesehatan melalui bentuk-bentuk aktivitas demonstrasi cara mencuci tangan baik dan benar, cara mencegah dan menjaga diri dari virus saat ramadan, pembuatan desinfektan secara mandiri dan sebagainya.

Juga masyarakat diajak untuk berolahraga ringan di depan rumah sambil berjemur. “Alhamdulillah semua mendukung dan masyarakat berperan aktif melakukan semua yang diajarkan,” tukas Ratna.

Secara garis besar, kegiatan ini  bisa memberikan wawasan, pengetahuan dan pemahaman mengenai pencegahan dan pengendalian virus, serta mampu memahami peranan pencegahan dan pengendalian virus dalam menjaga kesehatan.

Selain itu, kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan mencoba untuk menanamkan kesadaran warga terkait pentingnya pencegahan dan pengendalian virus kehidupan sehari-hari dalam situasi kondisi wabah virus. end/ril

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry