SIDOARJO | duta.co – Roda ekonomi bawah, bukan sekedar harus berputar. Pelaku bisnis di kalangan ‘wong cilik’,  ini juga butuh perlindungan masa depan. Badan Perlindungan Jaminan Sosial (BPJS) membuat terobosan menarik, program khusus pedagang, petani, diver online, wiraswasta. Bahkan marbot dan guru ngaji, pembantu rumah tangga serta pekerja mandiri.

“Setiap orang butuh ‘Kerjo Tenang’. Kerja bisa tenang ‘Mergo Ono Perlindungan’ (karena ada perlindungan red.). Ini penting bagi pelaku usaha, pekerja. Memang, belum semuanya paham dengan terobosan BPJS ini, maka, butuh edukasi dan sosialisasi. Termasuk dalam event warga seperti ini,” demikian Sis Prasetyo dari APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia), Kecamatan Krian, Sidoarjo dalam gebyar ‘Jalan Sehat’ warga Perum Graha Permata Sidorejo Indah (GPSI), Minggu (21/8/2022).

Secara angka atau nominal, iuran rutin program ini sangat terjangkau. Untuk jaminan kecelakaan dan jaminan kematian, hanya perlu Rp 16.800,-. Sementara kalau ingin mendapat tambahan jaminan hari tua, kisaran Rp 36.800,-. Bagi warga Sidorejo, sampai 21 Agustus hari ini, pendaftaran gratis.

“Dengan Rp 16,800 perbulan, mereka sudah berhak mendapat pengobatan dan perawatan GRATIS TANPA BATAS. Bahkan kalau sampai terjadi kecelakaan kerja mengakibatkan kematian, berhak Rp 70 juta. Kalau sebab lain, mendapat Rp 42 juta. Dengan begitu ‘Kerjo (menjadi) Tenang,  Mergo Ono Perlindungan’,” terangnya.

Ketua RW 10, Perum GPSI, Mokhammad Kaiyis, memberikan apresiasi kepada BPJS yang rajin memberikan edukasi dan sosialisasi program ‘Kerjo Tenang Mergo Ono Perlindungan’. “Progam ini sangat cocok bagi warga RW-10. Di perumahan ini banyak pedagang, wiraswasta. Ada juga diver online, pekerja mandiri. Terima kasih BPJS, terima kasih APKLI,” tegasnya.

Menurut anggota Dewan Kehormatan PWI Jatim ini, masih terlalu banyak golongan bawah yang tidak masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sementara (data) ini yang menjadi referensi penetapan sasaran bagi Program Perlindungan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.

Akibatnya, banyak diantara warga yang merasa berat membayar iuran. Nah, program ini sangat terjangkau. “Hanya dengan Rp 16.800,- mereka bisa mendapatkan jaminan kecelakaan dan jaminan kematian. Mereka juga berhak mendapat pengobatan dan perawatan gratis tanpa batas. Ini luar biasa,” tambahnya.

Di sisi lain, lanjutnya, masih banyak dana yang bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan wong cilik. “Misalnya, Dana Desa sebagai sumber dana mandatori ke suluruh desa. Ini bisa dipertimbangkan untuk meringankan beban mereka yang menunggak, atau yang belum terdaftar, atau sudah terdaftar tapi kesulitan membayar iuran. Untuk itu perlu tindak lanjut, konsultasi ke Desa,” pungkasnya. (nzm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry