Keterangan foto berita7.online

BANYUWANGI | duta.co – Luar biasa! Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN), di Stadion Diponegoro, Kabupaten Banyuwangi, Senin sampai Selasa (10/01) berlangsung meriah. Hadir dalam FTIN, Presiden RI Joko Widodo. Festival ini merupakan rangkaian dari Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU).

Presiden Jokowi, dalam sambutannya, mengajak seluruh umat Islam khususnya warga NU untuk menggunakan seni dan budaya sebagai bagian dari dakwah. “Saya ingin mengajak umat Islam di seluruh penjuru tanah air, khususnya warga Nahdlatul Ulama, untuk ikut menjaga dan melestarikan kekayaan budaya nusantara,” demikian Jokowi.

Seni budaya, jelasnya, bisa digunakan sebagai bagian dari dakwah dan syiar untuk membangun peradaban, membawanya tetap eksis dan mampu beradaptasi dengan kemajuan jaman di masa depan. Begitu pesan penting presiden.

Sementara, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terimakasih kepada Presiden Jokowi yang berkenan hadir dan menyaksikan secara langsung gelaran puncak Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) di Banyuwangi.

Secara khusus, Gubernur menyampaikan bahwa FTIN ini merupakan bentuk perpaduan nilai sejarah dan budaya yang dikemas secara menarik, guna mengingat kembali peran alim ulama di dalam menyampaikan syiar Islam di Nusantara.

Dasarnya Alquran, Assunnah, Ijma dan Qiyas, melalui jalan dakwahnya yang berseiring dengan budaya dan tradisi setempat. ” FTIN ini untuk menyambut satu abad NU. Ini adalah festival untuk melihat kembali bagaimana cara syiar Islam, cara berdakwah yang ditunjukkan oleh para alim ulama NU. Ini menjadi penegas bahwa NU konsisten menjalankan dakwah dengan jalur budaya, sebagaimana dilakukan para Wali Songo,” ungkapnya.

Menurut Ketua Umum PP Muslimat NU ini, kegiatan FTIN merupakan bentuk harmoninasi dan kolaborasi atas keberadaan Islam Nusantara. Apalagi, Islam Nusantara di Indonesia adalah Islam Rahamatan lil alamin sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.

“Kegiatan FTIN sebagai salah satu kegiatan rangkaian satu abad NU. Ini merupakan wujud bahwa NU hadir dengan penuh damai. NU hadir untuk semua tidak hanya untuk warga NU saja, tapi juga seluruh kalangan. Bagaimana NU ada untuk membangun peradaban dan perdamaian dunia,” tegasnya.

Terlebih, lanjutnya, Islam Nusantara mengajarkan Islam yang mengajak tidak mengejek. Islam yang membina tidak menghina. Islam yang selalu memberikan jalan keluar.

Sementara, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, mengatakan, momentum 1 abad bukanlah hal yang mudah dicapai dalam 100 tahun. Butuh 100 tahun mendatang agar bisa mencapainya. Islam Nusantara ini menjadi amanat besar untuk menjelaskan kepada ummat yang setiap langkahnya dimulai dari Nusantara Indonesia ini yang selanjutnya diharapkan banyak lahir Islam nusantara di penjuru dunia.

“Semoga FTIN bisa membuka cakrawala pemikiran yang luas. Bahwa Islam itu luas dan Islam itu ada dimana mana,” terangnya.

Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf mengatakan, dunia mempercayai Indonesia memiliki Islam Nusantara dimana pada tahun 2015 lalu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia memiliki Islam Nusantara yang hingga hari ini bisa diteladani masyarakat seluruh dunia.

Menurutnya, Islam Nusantara keberadaanya terus konsisten dan teguh memelihara budaya serta harmoni dan mampu meminimalisir potensi-potensi yang dapat menjadi ancaman di Indonesia.

Nadhom Alfiyah

FTIN ini bukan sembarang festival melainkan memiliki elemen unsur nilai budaya yang tinggi disertai barokah. Semua meyakini, bahwa dengan barokah dari Islam Nusantara akan menjadi pegangan dari cobaan yang akan menghalangi kehidupan berbangsa dan bernegara di depan mata.

“NU yakin bahwa Presiden Jokowi tidak pernah jauh sejengkalpun dari NU. Hasil survei dari berbagai lembaga, 59,2 persen dari warga muslim Indonesia mengaku dekat dan mengacu pada NU,” jelasnya sebagaimana www.tvonenews.com.

Tampak pada gelaran FTIN ini pagelaran kolosal budaya Islami Nusantara dari berbagai kebudayaan dan rasa. Diantaranya lalaran kolosal nadhom Alfiyah, kreasi hadrah nusantara, FGD dan Penyusunan Naskah Tradisi Islam Nusantara hingga Konser Sholawat bersama Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf.

Selain itu, FTIN juga menampilkan kreasi hadrah nusantara. Tampilan spektakuler ini diikuti oleh 300 penabuh rebana dan 500 penari yang membawakan ragam tari daerah berbasis Islam di nusantara. Juga digelar simposium yang melibatkan 25 cendekiawan dan budayawan berlatar Nahdliyin dari seluruh Indonesia.

Turut mendampingi Kunjungan Kerja Presiden Jokowi diantaranya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Menteri BUMN Erick Thohir. Selain itu ada Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Tampak pula Yenny Wahid Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU. (net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry