JAKARTA | duta.co – Kebakaran. Ini yang selalu menjadi kekhawatiran ibu-ibu terkait dengan kebocoran gas LPG. Maklum, benda yang satu ini, sangat sensitif dengan api. Tetapi, kini, ada alat baru untuk mendeteksi bau gas secara cepat. Adalah karya M. Humam dan Zahira Az-Zahra Roswadi, siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Medan yang kemudian meraih Juara I National Young Inventor Award (NYIA) tahun 2022.

Seperti biasa, kegiatan tahunan ini Badan Riset dan Inovasi (BRIN)—dulu bernama LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) itu berlangsung di Gedung Innovation Convention Center (ICC) Cibinong, Jawa Barat, 27-30 Oktober 2022.

NYIA sendiri adalah ajang kompetisi bagi remaja (siswa setingkat SD, SMP, dan SMA) dalam melakukan inovasi dan invensi di bidang teknologi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, memberikan apresiasi dan menggali potensi remaja di bidang inovasi teknologi.

Lomba tingkat nasional ini juga sebagai ajang untuk menjaring inventor remaja berpartisipasi pada kompetisi tingkat regional maupun internasional.

Kategori karya invensi dalam NYIA mencakup: Manajemen Bencana, Edukasi dan Rekreasi, Pangan dan Pertanian, Teknologi Ramah Lingkungan, Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan, Teknologi bagi Penyandang Disabilitas dan Kebutuhan Khusus, serta Teknologi Informasi dan Komputasi.

Dalam NYIA 2022, siswa MAN 3 Medan mempresentasikan karya inovasinya berupa prototype alat pendeteksi kebocoran gas LPG dengan menggunakan sensor MQ-2 berbasis IoT.

Terhubung Smartphone

Humam menjelaskan bahwa gas LPG merupakan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Data mencatat bahwa saat ini sekitar 82,78 % rumah tangga di Indonesia menggunakan gas. Namun, tidak banyak masyarakat yang mengetahui bagaimana caranya mengatasi kebocoran gas, yang mengandung zat yang mudah terbakar itu.

“Kami berniat memanfaatkan teknologi untuk menjawab tantangan tersebut. Hingga akhirnya kami berhasil menciptakan prototype alat pendeteksi kebocoran gas,” terang M Humam di Medan, Senin (31/10/2022).

Menurut M. Humam, dengan sensor MQ-2, alat ini bisa menangkap bau gas yang keluar. Dengan berbasis IoT, alat ini bisa terhubung dengan smartphone melalui aplikasi telegram.

“Alat ini diletakkan kurang lebih 10 cm dari tabung gas LPG agar bisa menangkap bau gas yang keluar. Sehingga apabila terjadi kebocoran pada gas, buzzer sebagai alarm peringatan akan berbunyi dan informasi kebocoran dapat kita ketahui dari aplikasi telegram di hp,” jelas M. Humam.

Zahira Az-Zahra menambahkan, jika terjadi kebocoran gas, alat ini akan mengirimkan notifikasi ke aplikasi telegram smartphone pemilik gas. “Sehingga, sangat membantu para pengguna dalam pengecekan sebagai antisipasi kebakaran atau bahaya lainnya,” ujarnya.

Tidak hanya itu, menurut Zahira, alat ini juga memiliki fungsi untuk mengecek volume isi dalam tabung dengan menggunakan sensor tekanan dan juga Selonoid Valve sebagai katub listrik yang berfungsi untuk membuka dan menutup saluran gas yang keluar.

Inovasi yang diciptakan kedua siswa MAN 3 Medan ini menyabet Juara I NYIA 2022. Selain mendapatkan sertifikat dan tropi, mereka juga mendapat hadiah uang sebesar 10.000.000. (ham,kmg)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry