BANDARA : Kunjungan rombongan menteri terkait pembangunan bandara di Kediri (istimewa/duta.co)

KEDIRI|duta.co. Belum tuntasnya pembebasan lahan untuk pembangunan bandara di Kediri, disinyalir ada permainan oknum ingin meraih keuntungan. PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM) akan menggerjakan proyek, akan menyediakan lahan seluas sekitar 457 hektare

Molornya agenda ground breaking seharusnya awal tahun ini, terjawab dengan hadirnya rombongan 4 menteri melakukan kunjungan ke Kediri. Dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Kemudian Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A Djalil.

Menteri Luhut Pimpin Rombongan

BANDARA : Kunjungan rombongan menteri terkait pembangunan bandara di Kediri (istimewa/duta.co)

Ditemui usai menggelar pertemuan dengan Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno di Pendopo Kabupaten, Luhut dihadapan wartawan menyampaikan, bahwa pembangunan bandara kini menjadi salah satu proyek strategis nasional.

“Ini adalah proyek strategis nasional, ini bukan (lagi, red) proyeknya Gudang Garam, awalnya kebetulan Gudang Garam terlibat,” jelasnya.

Menteri Luhut : Jangan Ada Provokasi Bandara Kediri

BANDARA : Kunjungan rombongan menteri di Pendopo Kabupaten Kediri (Ahmad Mafruchi/duta.co)

Padahal masyarakat luas telah mengetahui, bahwa keberadaan bandara ini tidak lepas dari rencana pabrik rokok terbesar di Indonesia untuk memajukan Kediri. Kucuran dana CSR pun difokuskan untuk proyek besar ini hingga berdampak perayaan HUT GG ke-61 pada tahun ini, tidak semeriah dibanding tahun sebelumnya.

Ditambahkan sosok purnawirawan Jenderal ini,  bahwa pihaknya memiliki deadline dan selama ini program pembebasan telah berjalan dengan baik. “Kita kan punya deadline jadi pembebasan tanah sudah sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Jadi kita paham betul masalah ini dan kita berharap tidak ada provokasi-provokasi mengenai pembebasan tanah yang kuran 20 hektar saja,” jelasnya.

Bila ternyata hanya kurang luasan 20 hektar, tentunya ada PR khusus untuk melakukan investigasi, apakah ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengganjal atau malah meraup keuntungan. Menginggat, sejumlah warga dikabarkan belum menerima pelunasan pembayaran tanah. Meski pihak GG berdasarkan sumber terpercaya, sebenarnya telah melunasi semua kebutuhan tambahan lahan yang dibutuhkan.

“Warga tidak usah kuatir jika ini tidak jadi bandara. kita sudah datang ramai ramai (rombongan menteri, red) gini, masa enggak jadi. Menteri Perhubungan yang urusan ijin udara pasti jadi. Kemudian dampaknya ini pada sekitarnya,” terang Luhut.

Pembangunan Bandara Dibayangi Pilbup 2020

BANDARA : Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan bersama Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno ((istimewa/duta.co)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pun menjelaskan bahwa bila bandara nanti jadi, akan banyak turis yang berkunjung ke Kediri dan sekitarnya. Diharapkan akan membawa dampak positif bagi semua masyarakat. Namun, apakah Luhut sadar bahwa dimanapun keberadaan bandara selalu ada sekat tinggi dan penjagaan super ketat, yang menjadikan jarak dengan warga setempat.

“Nanti turis kan banyak sini, karena banyak spot-spot, turis pasti akan memberikan dampak sangat positif buat masyarakat semua. Kita berharap groud breakingnya segera, kalau bisa nanti awal tahun,” tegasnya. Bila mengutip pernyataannya, tentunya akan berimbas pada Pilkada Serentak dengan agenda pemilihan Bupati Kediri akan digelar 23 September 2020.

Program pembebasan lahan, kini dijalankan dengan skema business to business atau antar pebisnis. Kemudian keberadaan bandara nantinya akan menggandeng PT Angkasa Pura I, Kabid Humas PT. Gudang Garam .Tbk, Iwhan Tri Cahyono menyatakan sepenuhnya akan mengikuti aturan tersebut, termasuk dalam penggelolaannya nanti. Dimana keinginan pihak Angkasa Pura, menjalankan konsep Kerjasama Operasional (KSO). (rci/bub/nng).

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry