/twitter.com/Kiyai_MarufAmin/photo

SURABAYA | duta.co – Tony Rosyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa membuat tulisan bertajuk ‘Makruf Amin Akan Diganti?’. Artikel Tony ini terus menggelinding di media sosial. Komentarnya macam-macam.

Hari ini, Senin (10/8/2020), kompas.com menurunkan berita dengan judul “Penasaran Berapa Harta Kekayaan Wapres Ma’ruf Amin?”.

Dua-duanya menggunakan kalimat tanya (?). “Tak ada asap, tanpa api. Ada apa dengan Wapres KH Ma’ruf Amin?,” demikian komentar warga nahdliyin dalam whatsAap grup yang terlihat duta.co, Senin (10/8/2020).

Ada juga yang langsung menohok Tony Rosyid. Penulis produktif ini disebutnya sebagai orang Prabowo Subianto yang kini justru dibuang oleh Pak Menhan RI. Ada juga yang berspekulasi ‘jangan-jangan’ terkait ketatnya covid-19. “Beliau kan jarang muncul di publik,” tulis yang lain.

Tony Rosyid, memang, menyebutnya sebagai desas-desus, alias rumor, bahwa, Kiai Ma’ruf Amin akan diganti. “Maksudnya, dilengserkan dari kursi wapres. Isunya makin santer. Bahkan kabarnya, sekenario ini sudah direncanakan sebelum pilpres 2019. Namanya juga kabar. Bisa benar, bisa tidak,” begitu Tony membuka tulisannya.

Cuma, Tony sendiri mengaku tidak kaget. Karena dari sisi politik, posisi Kiai Ma’ruf Amin itu lemah. “Tidak punya partai, dan dianggap tidak sepenuhnya merepresentasikan kepentingan Nahdhiyin, organisasi asal Kiai Ma’ruf ini,” jelasnya.

Ia kemudian mengungkit ‘kerja keras’ NU. “Kerja dan dukungan PBNU untuk kemenangan Jokowi-Ma’ruf total. Tapi, kompensasi yang diberikan kepada NU tak sebanding,” tulisnya.

Ungkitan Tony ini, jelas mengingatkan kembali warga nahdliyin yang berusaha menegakkan khitthah NU 1926, terutama menghadapi Pilpres kemarin.

Itulah sebabnya, tulisan Tony Rosyid juga cepat menyebar ke media sosial warga nahdliyin yang tergabung dalam Komite Khitthah NU (KKNU) 1926. Di sini, komentar yang muncul tak kalah panjang.

“Maaf! Jangan komentar yang tidak-tidak untuk beliau, nanti kualat. Beliau adalah sesepuh NU. Beliau akan lebih pas ketika mendampingi KH Syukron Makmun (Rois Aam KKNU 1926 red.) menegakkan khitthah NU ke depan,” tulisnya.

Artikel yang ikut meramaikan jagat medsos nahdliyin adalah berita kompas.com edisi Senin (10/8/2020). Berita yang ditulis Muhammad Idris dengan Editor Muhammad Idris itu menggunakan judul menarik: ‘Penasaran Berapa Harta Kekayaan Wapres Ma’ruf Amin?’.

“Kaget saja. Tak ada hujan, tak ada angin, istilah jurnalistiknya tidak ada peg (cantolan red), tiba-tiba kompas.com menurunkan tulisan soal harta kekayaan Kiai Ma’ruf,” begitu komentar seorang jurnalis NU.

Kompas.com mengawali tulisannya dengan menggunakan lead siapa. “Siapa tak kenal dengan Ma’ruf Amin, namanya mulai dikenal luas setelah menjadi pendamping Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kontestasi Pilpres 2019 lalu,” demikian kompas.com.

Kini, lanjut artikel kompas.com, pria lulusan Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang ini terpilih menjadi Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia periode 2019-2024. Ma’ruf Amin merupakan salah satu ulama yang terjun ke kancah politik Indonesia.

Sebelumnya, kariernya banyak dihabiskan di dunia dakwah. Ia juga sempat menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI). Jejak politik Ma’ruf Amin bisa ditelusuri beberapa tahun sebelumnya. Dirinya pernah menjabat sebagai Anggota DPR di era Presiden Abdurrahman Wahid.

Di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), namanya pernah masuk sebagai Ketua Dewan Syuro. Ma’ruf Amin juga sempat terpilih sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden selama periode 2007-2009 dan 2010-2014.

Lalu menjadi Rais Aam Syuriah PBNU periode 2015-2020. Sebagai Wakil Presiden RI, berapa harta kekayaan Ma’ruf Amin? Ma’ruf Amin tercatat terakhir kali melaporkan harta kekayaannya di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Desember 2019 lalu setelah terpilih sebagai wakil kepala negara.

Total harta kekayaan yang dilaporkannya yakni sebesar Rp 15 miliar atau tepatnya Rp 15.123.937.570. Lebih dari separuh kekayaannya berasal dari aset properti dengan taksiran nilai Rp 8,12 miliar. Ma’ruf Amin diketahui melaporkan kepemilikan 9 bidang tanah dan bangunan yang seluruhnya berada di Kota Depok dan berasal dari hasil sendiri. Wallahu’alam. (net,kompas.com)