BATANG | duta.co – Setiap tahun Indonesia menghadapi 3,5 juta tenaga kerja baru yang lulus dari SMA, SMK, perguruan tinggi, ataupun politeknik. Untuk itu perlu diciptakan penyanggaguna untuk generasi muda berwirausaha.

Demikian Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam dalam pertemuan Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (TKDV) Batang, di Aula Bupati Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (13/3/2023).

Hadir dalam pertemuan iu antara lain, Pj. Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemnaker Budi Hartawan, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito, Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Caswiyono, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Batang, Dinas Ketenagakerjaan Jawa Tengah, Dinas Pendidikan Jawa Tengah, Kadin Jawa Tengah.

Menurut dia, Kabupaten Batang bisa menjadi contoh baik dalam penerapan TKDV bagi setiap daerah di Indonesia. “Kabupaten Batang ini bisa menjadi model untuk kabupaten lain. Bagaimana menyinkronkan, mengorkestasi, berbagai macam lembaga pendidikan dan pelatihan yang terhubung dengan dunia kerja yang ada di Kabupaten Batang,” ujarnya.

Kabupaten Batang dengan kawasan industrinya, katanya, maka TKDV harus bisa memanfaatkan untuk membangun integrasi antara ekosistem pendidikan, pelatihan vokasi, dan industri.

Pendidikan vokasi seperti politeknik dan SMK, dengan pelatihan vokasi seperti Balai Latihan Kerja (BLK) supaya bisa bersinergi dan beriringan dalam memenuhi tenaga kerja untuk industri.

“Jadi dalam pelaksanaan TKDV ini, yang menjadi leading sektor adalah Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Kementerian Perindustrian, kemudian kedua sayapnya ada Kemendikbudristek dan Kemnaker RI,” kata Mendikbud pada Kabinet Jokowi Jilid Satu ini.

Dia meminta Bupati Batang dan TKDV Batang untuk segera menyusun program kerja yang mengacu pada Stranas Vokasi. Indonesia menghadapi 3,5 juta tenaga kerja baru tiap tahunnya yang lulus dari SMA, SMK, perguruan tinggi, ataupun politeknik.

Pengentasan pngangguran

Lebih lanjut mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) empat periode ini meminta Pemkab Batang agar mendukung kegiatan wirausaha bagi generasi muda, yang mana 97 persen tenaga kerja bekerja di UMK yang masih mendominasi dunia kerja.

“Pemkab juga harus berkomitmen untuk mendukung Balai Latihan Kerja (BLK) agar benar-benar handal dan produktif dalam memfasilitasi angkatan kerja untuk mendukung pengentasan pengangguran,” ujar guru besar Universitas Negeri Malang (UM) ini.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, dengan dibentuknya TKDV akan berkolaborasi dalam pelatihan dan pendidikan vokasi bersama Kabupaten Kendal yang sama-sama mempunyai kawasan industri.

Kawasan Industri Terpadu Batang tahun 2023 akan mulai beroperasi, jadi Pemerintah menyiapkan wadah yakni Batang Carreer yang terintegrasi dengan aplikasi pencari kerja Kemnaker RI yakni Siap Kerja.

“Jadi kami akan tetap memprioritaskan masyarakat Kabupaten Batang dapat bekerja di Kawasan Industri Terpadu Batang supaya ada pemerataan ekonomi di sini,” ujar Lani. (*/ANO)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry