HARMONI : Menko Polhukam RI, Prof. Dr. Mahfud .MD saat mengisi materi (Nanang Priyo / duta.co)

KEDIRI | duta.co – Ditemui usai mengisi acara Halaqoh Kebangsaan mengusung tema Harmonisasi Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Menko Polhukam RI, Prof. Dr. MH. Mahfud .MD, Sabtu (21/12). Secara tegas. Beliau mengacungkan dua jempol atas 5 orang dilantik Presiden RI sebagai Dewan Pengawas (Dewas) KPK RI.

Rangkaian kegiatan Menko Polhukam di Kota Kediri selesai setelah menggelar pertemuan dengan para gus se-Mataraman bertempat di Ponpes Al Amin Jl. Raya Ngasinan Kota Kediri. KH. Anwar Iskandar, pengasuh ponpes dan sekaligus menggagas acara ini, menyebut sosok Mahfud MD seperti tokoh pewayangan Gatot Kaca.

“Beliau tidak pernah melupakan masa lalu, makan bareng, menjadi menteri, jadi Ketua MK, kemudian sempat jadi pengganguran intelektual dan kini tidak main-main menduduki jabatan Menko Polhukam. Ibaratnya saat ini berada di angkasa seperti Gatot Kaca. Meski berada di atas, namun tidak melupakan dari mana dia berasal,” ungkap Gus War, sapaan akrabnya.

Gus War : Pak Mahfud Seperti Gatot Kaca di Angkasa

HARMONI : Menko Polhukam RI, Prof. Dr. Mahfud .MD saat mengisi materi (Nanang Priyo / duta.co)

Digelarnya acara ini, Gus War mengawali dengan sengaja mengundang para gus-gus, karena bila mengundang kyai berarti sama juga kembali ke masa lalu. “Yang datang ini para gus-gus, seperti sosok pangeran jika di dalam pondok pesantren. Karena mereka urusan masa depan, kalau bapaknya kan sudah jaman old. Kita harus bersinergi terkait masa depan bangsa. Bahwa sumpah kita satu, menjaga NU namun bukan untuk NU saja namun untuk seluruh masyarakat Indonesia,” terang Pengasuh Ponpes Al Amin.

Dalam forum tersebut, Gus War sempat menyampaikan keluhan soal seorang ASN yang dibesarkan di lingkungan NU namun diragukan rasa nasionalisme. “Ada seorang guru bersatus ASN membuat soal terkait khilafah, namun kami yang berada di pesantren selama ini berdiri sendiri namun tetap mampu menjaga rasa nasionalisme,” jelasnya.

Dialog pun berlangsung hangat dan gaya bahasa khas santri pondok pesantren, menjadikan suasana halaqoh cukup membuat puas para undangan. Disinggung terkait janji akan memberikan statemen atas diangkatnya 5 orang dilantik sebagai Dewas KPK, Mahfud MD menyatakan, “Itu sudah bagus dan merupakan harapan baru untuk pemberantasan korupsi di Indonesia,” ucapnya sambil mengacungkan dua jempolnya. (bub/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry