Ketua LMPT, Prof Mohammad Nasih saat memberikan keterangan kepada media, Rabu (8/4/2020). DUTA/endang

SURABAYA l duta.co  – Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2020 resmi diumumkan, Rabu (8/4/2020) pukul 13.00 WIB.

Dari data yang dikeluarkan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), total peserta yang lolos seleksi ini di perguruan tinggi negeri (PTN) seluruh Indonesia sebanyak 96.496 dari  489.601 jumlah pendaftar.

Ketua LMPT, Prof Mohammad Nasih mengatakan dari jumlah peserta yang diterima itu, tidak semua PTN daya tampung terpenuhi. Karena dari data LMPT total daya tampung PTN di seluruh Indonesia sebesar 101.772 atau hanya 94,82 persen daya tampung yang terisi.

“Mungkin ada banyak alasan mengapa daya tampung itu tidak terpenuhi. Itu hak masing-masing PTN yang menerima,” ujarnya, Rabu (8/4/2020).

Dari jumlah yang diterima itu, dikatakan Prof Nasih, 13.803 peserta berasal dari Jawa Timur. Ini adalah peserta yang lolos tertinggi dari semua provinsi yang mengikuti seleksi dari jalur prestasi siswa ini. Lalu disusul Jawa Barat dengan 9.932 peserta, Sumatera Utara dengan 8.771 peserta, Jawa Tengah dengan 7.147 peserta dan Aceh dengan 5.132 peserta.

Berdasarkan kota dan kabupaten, jumlah lolos terbanyak didapati di Medan, Sumatera Utara sebanyak 1.873 peserta. Kemudian Surabaya, Jawa Timur sebanyak 1.511 peserta. Lalu Bandung, Jawa Barat sebanyak 1.373 peserta. Disusul Jakarta Selatan sebanyak 1.147 peserta dan Jakarta Timur 1.073 peserta.

Sedangkan berdasarkan PTN yang dipilih Universitas Brawijaya menerima peserta SNMPTN paling banyak, yakni sebanyak 4.303 peserta. Disusul Universitas Pendidikan Indonesia sebanyak 2.692 peserta, Universitas Malikussaleh sebanyak 2.650 peserta, Universitas Negeri Semarang sebanyak 2.510 peserta dan Universitas Jember sebanyak 2.362 peserta.

Untuk peserta dari jalur Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah (dulu bernama Bidikmisi), dari 95.346 pendaftar yang dinyatakan lolos sebesar 25 ribu atau  26,32 persen. “Nantinya ini perlu diverifikasi ulang dengan mengunjungi lokasi tempat tinggal,” ungkap Prof Nasih.

Namun yang pasti jumlah ini bisa jadi nanti bertambah dengan adanya pengajuan peserta KIP Kuliah baru dari peserta yang diterima di jalur SNMPTN umum.

Karena Prof Nasih menyadari bahwa di tengah konsidi pandemik Covid-19 ini banyak perekonomian dari keluarga peserta yang lolos mengalami perubahan. Namun hal itu jangan sampai menjadikan peserta patah semangat.

Yang penting, segera lakukan daftar ulang di kampus yang sudah menerimanya secara online. Nantinya kalau ada perubahan status ekonomi, bisa segera melaporkan.

“Jangan sampai kendala ekonomi menjadikan peserta tidak daftar ulang. Kalau tidak daftar ulang, jelas  tidak akan diterima. Daftar ulang itu dilakukan tanpa harus membayar terlebih dulu. Kita tidak akan mempersulit,” jelasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry