Perwakilan Bank Indonesia, FEB Unair, ISEI Jawa Timur dan dari Pemprov Jawa Timur saat memberikan keterangan pada media terkait Ejavec 2022, Kamis (14/7/2022). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co  – Ajang The 9th East Java Economic Forum (Ejavec) 2022 berhasil menjaring 93 full paper dari kalangan akademisi, mahasiswa hingga masyarakat umum. Paper itu adalah hasil ide kreatif dengan memberikan solusi untuk membangkitkan perekonomian di Jawa Timur.

Mengambil tema Akselerasi Pemulihan Ekonomi dan Sosial Jawa Timur pada Era Normal Baru itu, Kantor Wilayah Bank Indonesia Jawa Timur menggandeng Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jawa Timur. Juga dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Deputi Kepala Perwakilan BI Jatim, Rizki Wimanda mengatakan Ejavec 2022 Call for Paper ini sebagai sebuah komitmen BI untuk menjadikan riset sebagai basic dalam pengambilan keputusan khususnya dalam bidang ekonomi.

“Kami ingin ada ide-ide kreatif yang memberikan solusi agar perekonomian di Jatim bisa bangkit di era new normal. “Alhamdulillah, di Ejavec 2022 ini, proposal yang masuk sangat banyak dibandingkan sebelumnya. Proses dari 6 Maret hingga 4 Juli 2022, luar biasa animonya. Bahkan, ada yang dari Jepang dan Arab Saudi,” ujar Rizki.

Dari 93 proposal yang masuk itu kata Rizki, dinilai oleh tim dari FEB Unair dan pihak-pihak terkait yang sudah ditunjuk, mulai dari latar belakang, metodologi yang digunakan dan banyak lagi lainnya.

“Dari 93 paper, kami pilih jadi 19 untuk jadi finalis. Para finalis itu harus melakukan presentasi dari paper yang sudah dikirimkan,” tandasnya.

Dari semua paper yang masuk itu memberikan banyak solusi untuk perekonomian Jatim, misalnya tentang industrialisasi, peningkatan ekspor, digitalisasi hingga tourism. “Semua sangat memberikan solusi dan sangat kreatif,” tandasnya.

Ketua Ejavec 2022 Unair, Rosanto Dwi Handoyo mengaku bersyukur animo Ejavec 2022 semakin meningkat. Namun, dia berharap, paper yang masuk bukan hanya menjadi tumpukan dokumen tanpa arti.

“Melainkan kami berharap ide-ide kreatif itu bisa diimpelentasikan menjadi sebuah kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Karena paper yang masuk dari kalangan akademisi itu berbasis pada riset atau penelitian,” jelasnya.

Kepala Balitbang Jatim, Anom Surahno mengaku Ejavec ini sangat penting untuk dilakukan agar para akademisi bisa memberikan sumbangsih pemikiran untuk kemajuan perekonomian Jatim setelah pandemi Covid-19.

“Kami dari Pemprov Jatim, akan mengimplementasikan ide-ide kreatif dari para peserta itu. Dan paper-paper tahun lalu saja juga sudah beberapa diimplementasikan. Kami merasa terbantu dengan adanya ajang ini,” tuturnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry