Kampanye gemar makan ikan. DUTA/dok

SURABAYA | duta.co  – Konsumsi ikan Jawa Timur masih perlu ditingkatkan, terutama di daerah-daerah yang masih sangat rendah.

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)Provinsi Jawa Timur mencoba terus melakukan kampanye gemar makan ikan.

Kampanye tahun ini, dilakukan dengan menggandeng lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) di beberapa kota di Jatim.

Terutama kota-kota yang menjadi penghasil ikan dan kota-kota yang masih rendah konsumsi makan ikannya.

Farida, Kepala Seksi Akses Pasar Promosi dan Logsitik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. DUTA/endang

Kepala Seksi Akses Pasar Promosi dan Logsitik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Farida mengatakan di Jatim sendiri sebenarnya, konsumsi makan ikan sudah terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pada 2016 lalu konsumsi mencapai 31,34 kilogram (kg) per kapita per tahun. Sedangkan pada 2015 sebesar 30 kg per kapita per tahun.

Pada 2017 ini diakui Farida pihaknya masih belum menghitung karena rencananya akan dibahas dalam raker beberapa waktu ke depan.

“Tapi kami ditarget pada 2017 lalu meningkat menjadi 32 kilogram perkapita pertahun. Dan kami rasa kami bisa melampaui target itu,” jelas Farida ketika ditemui di kantornya, Jumat (27/4).

Pada 2018 ini diakui Farida, target DKP Jatim meningkatkan konsumsi makan ikan menjadi 33 kilogram per kapita per tahunnya. Agar target itu bisa dicapai, pihaknya akan melakukan sosialisasi terutama ke sekolah-sekolah Paud dan posyandu.

“Kita akan sosialisasi ke para bunda paud, kader posyandu dan orang tua agar membiasakan anak untuk makan ikan sejak kecil. Kalau dari kecil makan ikan, pasti hingga dewasa akan suka makan ikan. Ikan itu bisa mencerdasakan anak,” jelas Farida.

Ada beberapa daerah yang sudah dilakukan sosialisasi ini. Misalnya di Kota Kediri, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tulung Agung, Kabupaten Trenggalek dan daerah lainnya.

“Kita akan fokus lagi ke daerah yang rawan gizi, misalnya di Kabupaten Malang, Ponorogo yang konsumsi ikannya paling rendah di Jatim dan daerah lainnya,” tandasnya.

Dalam sosialisasi, diakui Farida, DKP Jatim membawa Duta Gemar Ikan untuk ikut serta. Tujuannya agar sosialisasi ini lebih mengena buat anak-anak dan para orang tua.

Farida menegaskan bahwa mengkonsumsi ikan tidak harus yang harganya mahal. Karena banyak ikan-ikan yang dijual dengan harga yang relatif lebih murah namun memiliki kandungan gizi dan protein yang cukup banyak.

“Apapun jenis ikannya kandungannya sama kok. Jadi, mengkonsumsi ikan tidak harus mahal. Ada lele, ada patin yang harganya cukup terjangkau,” katanya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry