Franziska antusias mengikuti ujian praktik manasik haji bersama siswi Smamda di Asrama Haji Surabaya, Sabtu (10/2). Duta/endang

SURABAYA | duta.co – Tahapan ujian praktik untuk siswa kelas XII sudah dimulai. Beberapa  mata pelajaran  yang mengharuskan dilengkapi ujian praktik pun dilakukan. SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) salah satu yang mulai melakukannya.

Sabtu (10/2) kemarin, siswa kelas XII mengikuti rangkaian ujian praktik manasih haji. Ujian ini sebagai bagian dari mata pelajaran (Mapel) Pendidikan Agama Islam. Sebanyak 394 siswa siswi kelas XII dengan berpakaian putih-putih serius mengikuti rangkaian ujian  di Asrama Haji Surabaya itu.

Udara panas menyengat kulit tidak mereka hiraukan. Apalagi ini menyangkut penilaian yang akan terus tertera di lembar ijazah yang akan mereka gunakan sepanjang hidup.

Dengan dipandu  langsung Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, Ustadz Drs. H.Suhadi, M.Ag,  siswa pun mengikuti semua rangkaian wajib ibadah haji.

Yang membuat suasana serius menjadi agak sedikit santai adalah kehadiran seorang guru wanita yang berasal dari Jerman bernama  Franziska Bernlochner. Franziska adalah guru Matematika dan Fisika yang merupakan guru untuk program Exchange Participants dari AIESEC.

Franziska pun terlihat antusias. Dia mengenakan baju atasan putih lengan panjang, bawahan batik panjang dan kerudung bunga-bunga merah muda. “Saya beli batik ini di ITC, untuk acara ini,” ujarnya dalam Bahasa Inggris.

Franziska sudah berniat untuk mengikuti semua acara-acara yang digelar di Smamda. Walau dia beragama non muslim namun, tidak menghalanginya untuk bisa mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan umat Islam.

Bahkan ketika kegiatan tawaf, dia mengikutinya dengan berkeliling sebanyak tiga kali walau seharusnya tujuh kali.

“Hot, but It’s okey,” ungkap Franziska yang mengaku hanya bisa mengikuti gerakannya tanpa bisa ikut membaca doa-doanya.

Kepala Smamda, Astajab mengaku, Smamda memang selalu menggelar ujian praktik manasik haji. Karena diakuinya haji adalah ibadah yang wajib dilakukan umat Islam sekali seumur hidup jika mampu. Mampu secara lahir batin dan finansial.

Memang tidak ada yang mengetahuinya kapan seseorang bisa berangkat naik haji. Sehingga orang cenderung mengabaikan ilmu tentang ibadah haji ini. “Kita sebagai pendidik harus memberikan ilmu itu kepada anak didik. Bagi sekolah Islam, termasuk Muhammadiyah, ilmu haji harus tetap diajarkan jauh-jauh hari.

“Sebelum mereka berangkat haji mereka sudah megetahui ilmunya. Sehingga ketika ditakdirkan untuk berangkat haji sudah tidak perlu lagi panik untuk belajarnya,” tutur Astajab. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry