Kantor Dispendukcapil Kota Pasuruan untuk sementara ditutup hingga 14 hari ke depan. (DUTA.CO/Abdul Aziz)
PASURUAN | duta.co – Pasca meninggalnya seorang tenaga honorer di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Pasuruan, dugaan akibat terpapar Covid-19,  Kamis (6/8/) kemarin sebanyak 53 pegawai harus menjalani tes rapid, Kamis (6/8) siang. Hasilnya, sekitar 22 orang reaktif.
Upaya untuk antisipasi penyebaran Covid-19 dan agar tak terjadi klaster perkantoran, dibenarkan Jubir Satgas Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pasuruan, Shierly Marlena. Ia mengatakan, kalau pihaknya hari ini telah melaksanakan rapid tes terhadap 53 pegawai di Dispendukcapil.
“Kemarin sudah dilakukan rapid test kepada 53 pegawai. Ada 22 orang yang reaktif. Semua yang reaktif ini, langsung menjalani isolasi di shelter-shelter yang telah disediakan oleh pemerintah pasuruan. Seperti di gedung gradhika, dan di tiap-tiap kecamatan,” kata Shierly, pada awak media, Jumat (6/8).
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Kominfotik) Kota Pasuruan, Kokoh Ari menambahkan, dari 22 yang reaktif itu, satu orang tak mau diswab tes dan seorang lagi istri aparat yang swab sistem tersendiri. “Jadi tinggal 20 orang. 17 laki-laki dan 3 perempuan. Saat ini mereka diisolasi,” katanya.
Seperti diberitakan, Dispendukcapil yang melayani kependudukan bagi masyarakat di Kota Pasuruan, langsung ditutup, setelah ada salah satu tenaga honorer di dinas tersebut, meninggal dunia lantaran terpapar Covid-19 pada Rabu (5/8) malam. Untuk pelayanan kependudukan via online. (dul)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry