SURABAYA | duta.co – Memilih Bumi Perkemahan ‘Puthuk Panggang Welut’ Pacet, Mojokerto, sebanyak 41 anggota Pagar Surabaya, ‘digerakkan’ mengikuti  pelatihan khusus (khos) pelatih dan digembleng jurnalistik.

Tiga hari, Jumat sampai Miinggu (14/2/2021) mereka ‘didadar’ kembali  untuk menguasai jurus-jurus yang diajarkan di sekolah TK, MI/SD, MTs/SMP sampai MA/SMA. Apalagi, diakui, belakangan ini animo siswa-siswi belajar silat, begitu kuat.

“Di samping itu, Pagar Nusa harus menguasai jurus tunggal baku IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Pagar Nusa harus kompak, tampil terbaik, the best dalam dunia persilatan,” demikian disampaikan Ketua Pagar Nusa Surabaya Abdul Rochman, yang akrab dipanggil Pak Arman kepada duta.co, Rabu (17/2/21).

Sebagaimana diketahui, Kongres PERSILAT tahun 1998, menetapkan Jurus Tunggal Baku menjadi salah satu kategori yang dipertandingkan. Jurus ini disusun tim yang anggotanya terdiri dari pakar pencak silat dari empat negara pendiri PERSILAT, masing-masing IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), PERSISI (Persekutuan Silat Singapura), PESAKA (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia) dan PERSIB (Persekutuan Silat Kebangsaan Brunei Darussalam).

Seluruh gerak yang terdapat di dalam jurus ini, diharapkan dapat mewakili gerak pencak silat yang sudah disepakati sebagai beladiri asli dari kawasan Asia Tenggara. Di samping itu dengan adanya rangkaian jurus standar internasional ini, dapat pula digunakan sebagai sarana pemersatu seluruh insan pencak silat.

“Karenanya, para pelatih juga perlu diberi pelatihan khusus agar benar-benar menguasai jurus-juru tersebut,” tambahnya.

Latihan Jurnalistik

Tak kalah penting, masih menurut Pak Arman, anggota Pagar Nusa juga perlu dibekali ilmu menulis, ilmu reporting, jurnalistik. Ini mengingat derasnya informasi yang keluar masuk melalui jagat media sosial. Kuatnya arus informasi seperti ini tidak mungkin dibendung.

“Dengan memahami jurnalistik, maka, anggota Pagar Nusa juga memiliki kemampuan menginformasikan hal-hal penting terkait organisasi. Di samping itu, tentu, memagari kader Pagar Nusa dari berita hoaks. Dengan memiliki ilmu jurnalitik, mereka dengan mudah melihat, apakah ini kabar hoaks atau tidak,” urainya.

Untuk mewadahi kegiatan jurnalistik, Pagar Nusa Surabaya membuka web site pagarnusasby.or.id. Di sini informasi-informasi internal bisa diunggah. Begitu juga terkait kegiatan organisasi. “Ada vlog jurnalis, ada narasi sekaligus naratornya. Dengan menguasai jurnalistik, maka, anggota Pagar Nusa bisa mengisi ruang media sosial mau pun media mainstream dengan benar,” pungkas Pak Arman. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry