BERI PERNYATAAN: Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama Andyawan tengah memberikan pernyataan rencana kedatangan pesawat tempur F-16 setara Block 52. Duta/Agoes Basoeki

MAGETAN | duta.co  – Sebanyak 4 unit pesawat tempur F-16 setara Blick 52, pesawat F-16 C/D merupakan pesawat hibah dari US Air Force telah diupgrade menjadi setara Block 52, tiba di Lanud Iswahjudi, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Senin (20/3).

Pesawat itu bagian dari sebanyak 24 unit​ dari total pesanan pemerintah, hari ini rencana semula 5 unit. Namun, karena belum selesai digarap, hanya 4 unit dikirim ke Indonesia. Sedangkan sisanya, dikirim Desember 2017 nanti.

“Sebanyak 4 unit F-16 itu terbagi 3 unit tempat duduk tunggal dan satu unit tempat duduk ganda. Dari 4 unit pesawat tempur itu, satu diawaki pilot dari Lanud Iswahjudi, sisanya 3 penerbang dari US Air Dorce,” jelas Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama Andyawan, Senin (20/3).

Dilaporkan, pengadaan pesawat tempur ini sempat mendapat protes dari Komisi I DPD-RI. Mereka meminta TNI AU membeli pesawat baru saja, daripada pesawat bekas hibah diupgrade. Namun, TNI AU menjamin pesawat F-16 ini pun tak kalah canggih dengan beli baru.

Pesawat tempur F-16 C/D saat ini sedang diupgrade di Hill AFB memiliki nama resmi F-16 C/D k 52 ID. Pesawat ini memiliki kemampuan dalam banyak hal setara dengan pesawat F-16 Block 52. Khususnya bidang kecanggihan avionic, kemampuan tempur dan jenis persenjataannya.

TNI AU menjamin seluruh pesawat sebelumnya digunakan USAF dan disimpan dengan baik di Davis Monthan AFB/AMARG (Aerospace Maintenance & Regeneration Group) berlokasi di gurun sangat kering. Seluruh mesin pesawat tipe F100-PW-220/E menjalani upgrade di fasilitas pabrik Pratt & Whitney di Old Kelly AFB.

Sehingga menjadi baru kembali memiliki umur komponen dua kali lebih lama dari mesin standar. Seluruh pesawat menjalani upgrading dan refurbished rangka serta sistem avionic dan persenjataan di Ogden Air Logistics Center yang berada di Hill AFB, Odgen, Utah.

Rangka pesawat diperkuat, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua sistem lama direkondisi menjadi baru dan system baru ditambahkan agar pesawat lahir kembali siap menjadi pesawat baru dengan kemampuan jauh lebih hebat dari saat kelahirannya.

Sebetulnya pesawat F-16 C/D 52ID F-16 berdasarkan F-16 C/D Block 25 memiliki bentuk fisik dan berat kotor maksimum serta tipe mesin sama dengan pesawat F-16 Block 15 A/B OCU dimiliki sebelumnya. Pesawat F-16 C/D Block 52 dengan daya dorong lebih besar, mampu mengangkut senjata lebih berat dan bisa terbang lebih jauh.

Namun, dalam close combat atau pertempuran udara jarak pendek maka pesawat F-16 TNI AU memiliki kelincahan lebih baik dari F-16 Block 52. Sehingga untuk urusan pertempuran udara dengan rudal jarak pendek AIM-9 Sidewinder P-4/L/M dan IRIS-T (NATO) serta rudal jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C jelas pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU tidak kalah dengan pesawat F-16 C/D Block 50/52.

Untuk serangan permukaan darat dan perairan Pesawat F-16 ID juga mampu menggotong persenjataan canon 20 mm, bomb standar MK 81/82/83/84, Laser Guided Bomb, JDAM (GPS Bomb), rudal AGM-65 Maverick, rudal AGM-84 Harpoon (anti kapal), rudal AGM-88 HARM (anti radar).

Pesawat ini juga mampu menggunakan navigation dan targeting pod untuk operasi malam hari serta missi Supression Of Enemy Air Defence (SEAD) menghancurkan pertahanan udara musuh. Improved Data Modem, memungkinkan penerbang melakukan komunikasi tanpa suara hanya menggunakan komunikasi data dengan pesawat lain dan radar darat, radar laut atau radar terbang.

TNI AU mengklaim upgrade Pesawat F-16 C/D 52ID tidak main-main karena mengejar kemampuan setara dengan Block 52. Di antaranya memasang Mission Computer MMC- 7000A versi M-5 yang dipakai Block 52+, Improved Data Modem Link 16 Block-52, Embedded GPS INS (EGI) block-52 yang menggabungkan fungsi GPS dan INS.

Selain itu, AN/ALQ-213 Electronic Warfare Management System, ALR-69 Class IV Radar Warning Receiver, ALE-47 Countermeasures Dispenser Set untuk melepaskan Chaff/Flare. Sementara radar AN/APG-68 (V) diupgrade agar meningkat kemampuannya.

Pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU menjalani program The Common Configuration Implementation Program (CCIP) seperti yang dilakukan pada pesawat F-16 CD Blok 40/42 USAF agar meningkat menjadi standar Blok-50/52.

Semua pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU juga menjalani modifikasi struktur rangka pesawat dengan program Falcon STAR (Structural Augmentation Roadmap) sehingga umur rangka pesawat menjadi lebih dari 10.000 jam.

Hal ini memungkinkan pesawat dipakai selama 10 tahun lagi sebelum menjalani Dervice Life Extension Program (SLEP), mampu menambah umur rangka pesawat sekitar 2.000 jam atau 10 tahun masa pakai. ags

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry